Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali menghadirkan pelatihan untuk pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Plt. I Nyoman Adhiarna selaku Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo menargetkan pendampingan dan fasilitasi tersebut untuk mempercepat 26 ribu pelaku UMKM masuk tahapan Active Selling di platform digital.
Adhiarna mengatakan, pemfasilitasan pelaku UMKM tersebut akan dilakukan oleh 90 orang fasilitator yang berlokasi di 10 Destinasi Kawasan Pariwisata Prioritas (DKPP).
Secara rinci. wilayah tersebut mencakup Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat). Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara), serta dua Provinsi di Jawa (Jawa Barat dan Yogyakarta).
“Kominfo menyediakan basecamp atau pusat pelatihan di daerah-daerah tersebut. Untuk tahap I telah berlangsung pada 3-4 Juli 2021 lalu. Tahap dua akan dimulai 1 s.d. 2 Agustus. Sedangkan tahap 3, pelatihan akan berlangsung di bulan Agustus hingga November 2021. Kemudian, di tahap akhir, pelaksanaan kegiatan mulai dari November sampai Desember tahun ini,” jelas dia di Jakarta, Selasa (20/07).
Adhiarna juga menyatakan, Kementerian Kominfo akan memberikan toolkit berupa pulsa gratis akses internet, online training, dan aplikasi aggregator gratis.
“Jadi, kami dorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital melalui pendampingan dan fasilitasi. Sehingga pelaku UMKM bisa langsung memantau penjualan di berbagai marketplace serta serta sekaligus sebagai aplikasi transaksi atau Point of Sales (PoS) di banyak marketplace melalui aplikasi Jubilio, jadi UMKM bisa memantau misalnya, di Tokopedia penjualannya sekitar tiga unit, di Shopee ada segini,” jelas dia.
Materi pelatihan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan active selling, yaitu pelaku UMKM yang aktif melakukan upload foto dan deskripsi produk, berinteraksi dengan pelanggan, hingga melakukan transaksi penjualan.
“Dalam pelaksanaan kegiatan itu terdapat 5 modul pelatihan. Kelima modul yang sudah disiapkan, antara lain; media sosial, platform ecommerce, financial technology, Point of Sales (PoS), dan Industri 4.0 yang telah dikembangkan Direktorat Ekonomi Digital bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia,” jelas Adhiarna.
Adapun menurut Adhiarna, pelaksanaan pelatihan akan berlangsung melalui aplikasi Learning Management System (LMS).
“Aplikasi aggregator yang kami gunakan dapat dipakai pelaku UMKM untuk mengetahui penjualan di masing-masing marketplace karena sudah langsung terhubung. Tidak perlu lagi memantau satu per satu marketplace, cukup memantau dengan satu aplikasi ini,” kata dia.
Pelatihan ini nantinya terbuka bagi semua UMKM dengan prioritas mereka yang berproduksi atau yang membuat (makers).
“Bukan reseller atau berdagang. produk yang dibuat orang lain. Jadi, didasari dengan pertimbangan jenis-jenis usaha yang sesuai, seperti makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, furniture, kerajinan kulit serta kerajinan tangan,” ujar Adhiarna.
“Kami telah meminta penyedia untuk mengunggah nota dinas dari Kementerian Kominfo kepada para Kepala Dinas di DWPP agar dapat mendukung program ini. Pelaku UMKM juga bisa menghubungi Direktorat Ekonomi Digital melalui nomor telepon 021-3451363 atau e-mail [email protected] untuk informasi lebih lanjut,” lanjutnya
Melalui Pendampingan Peningkatan Kapasitas Teknologi Digital, Manajemen, dan Fasilitasi UMKM Menuju Active Selling Tahun 2021, Kementerian Kominfo menyiapkan pelaku UMKM secara aktif memanfaatkan teknologi dan platform digital.
(Indonesiatech)
Komentar