Hary Budiarto selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan, infrastruktur di ibu kota baru negara akan menggunakan teknologi terkini.
“Infrastruktur yang ada di ibu kota baru tentunya infrastruktur yang sudah menggunakan teknologi terkini,” kata Hary, dalam diskusi dalam jaringan (daring) bertema Litbang dan Inovasi untuk Indonesia Maju di Jakarta, Selasa (3/8).
Sebagai tambahan informasi, Ibu kota baru rencananya akan dipindahkan ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami harapkan semua sistem yang ada di ibu kota baru negara kita itu nanti merupakan suatu teknologi yang tercanggih, semuanya serba dikontrol dengan menggunakan automatic,” tutur Hary.
Ibu kota baru akan dibangun menjadi kota cerdas (smart city) dengan perencanaan yang terintegrasi untuk semua sistem, seperti sistem transportasi, edukasi dan sistem kerja yang akan menggunakan sarana elektronik.
“Maka kita siapkan semua infrastruktur yang berbasiskan kepada elektronik,” tambah Hary.
Dia juga menuturkan, pihaknya sudah merencanakan untuk menggunakan 5G di ibu kota baru karena 5G mempunyai karakteristik, seperti lebar pita atau bandwidth yang cukup lebar dan pengiriman data yang sangat cepat. Menurut Hary, di Kalimantan masih banyak frekuensi yang bisa dipakai untuk 5G, sehingga tidak ada kendala terkait frekuensi di wilayah tersebut.
(Indoensiatech)
Komentar