Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, transformasi digital sangat diperlukan dan menjadi perhatian negara-negara anggota G-20 sebagai salah satu kunci dalam pemulihan pascapandemi Covid-19.
“Percepatan transformasi digital yang berkelanjutan adalah elemen kunci dalam upaya pemulihan pascapandemi Covid-19, sekaligus menjadi komponen pendorong dalam membangun bangsa yang lebih tangguh dan berdaya,” papar Johnny dalam Sesi Pertama Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital dari Jakarta secara virtual, Kamis (05/08).
Dalam sesi bertemakan “Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi” itu, Menkominfo memaparkan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang disusun sebagai pedoman transformasi digital Indonesia.
“Peta Jalan Indonesia 2021-2024 disusun sebagai pedoman strategis perjalanan Indonesia menjadi bangsa digital, yang dilaksanakan melalui empat pilar, yaitu infrastruktur digital, tata kelola digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital,” papar Johnny.
Menurutnya, keberadaan infrastruktur digital yang kuat dan merata merupakan prasyarat agar transformasi digital dapat menjangkau serta dirasakan oleh setiap orang.
Pemerataan pembangunan infrastruktur digital yang telah dan sedang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia seperti penggelaran jaringan serat optik backbone, pengembangan jaringan fiber-link dan microwave-link, peluncuran 9 satelit telekomunikasi, dan pembangunan 559.000 stasiun pemancar sinyal (base-transceiver stations/BTS).
“Pemerintah Indonesia dan perusahaan telekomunikasi telah menggelar jaringan kabel serat optik sepanjang 342.000 kilometer di darat dan laut, sebagai tulang punggung konektivitas teknologi informasi dan komunikasi. Di mana lebih dari 12.000 kilometer dibangun di bawah proyek nasional jaringan Palapa Ring,” jelas Menkominfo.
“Penggelaran infrastruktur yang masif ini untuk memastikan bahwa konektivitas dapat menghubungkan yang belum terhubung tanpa meninggalkan satu orang pun. Maka dari itu, kami berharap hilirisasi telekomunikasi digital dapat terlaksana dengan baik,” lanjut dia.
Johnny menjelaskan, untuk memastikan tercapainya tujuan dan perencanaan infrastruktur digital, Indonesia menerapkan skema pembiayaan campuran (blended financing scheme) yang diharapkan dapat meningkatkan rasio tautan internet secara berkelanjutan.
“Upaya tersebut tidak berhenti pada pembangunan infrastruktur atau di tingkat hulu. Ada urgensi untuk melanjutkan upaya ini ke tingkat hilir, di mana kegiatan ekonomi digital terutama dilaksanakan,” jelas dia.
Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kominfo sedang mempersiapkan terbentuknya masyarakat digital melalui berbagai pelatihan literasi dan kompetensi digital guna memastikan bahwa transformasi digital dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan
“Jadi, kami tidak hanya berhenti di pembangunan infrastruktur digital yang merupakan prasyarat utama dalam transformasi digital. Tetapi, pilar-pilar ini harus berjalan beriringan, untuk mencapai transformasi digital yang menyeluruh,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar