Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunkasi dan Informatika (Kominfo) telah membangun infrastruktur digital yang inklusif demi peningkatan konektivitas telekomunikasi sekaligus menjadi solusi untuk kesenjangan digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan, pihaknya memanfaatkan momentum bergesernya kebiasaan masyarakat yang menjadi serba digital di masa pandemi untuk mempercepat transformasi digital.
“Strategi ini saling berhubungan dan sama pentingnya dalam upaya Indonesia untuk membangun infrastruktur digital di Indonesia. Tidak hanya akan membantu pemulihan ekonomi, tetapi juga akan menuntun kita menuju jalan menjadi masyarakat digital yang tangguh,” jelas Johnny dalam Sesi Ketiga Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital secara virtual dari Jakarta, Kamis (05/08).
Selain itu, Indonesia juga tengah mempersiapkan peluncuran Satelit High-Throughput SATRIA-1 pada tahun 2023 mendatang untuk penyediaan akses internet yang lebih luar terutama bagi daerah yang belum memiliki internet.
“Satelit multifungsi SATRIA-I ini digunakan untuk melengkapi jaringan kabel serat optik yang sudah terbangun. Jadi, ini adalah salah satu misi konektivitas inklusif yang diwujudkan dalam agenda transformasi digital,” jelas Johnny.
Menurut Menteri Johnny, pihaknya akan memastikan keberlanjutan proyek-proyek tersebut melalui implementasi Program Universal Service Obligation (USO). Bahkan, Menkominfo mendorong kolaborasi sektor publik dan swasta untuk mendorong pengembangan infrastruktur telekomunikasi broadband di Indonesia.
“Ini untuk melengkapi regulasi primer infrastruktur digital, jadi Indonesia punya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang telah disahkan tahun lalu,” pungkas dia.
(Indonesiatech)
Komentar