Pemerintah telah menyampaikan tiga isu prioritas dalam Presidensi G20 tahun 2022. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, ketiga isu prioritas tersebut menjadi bagian diskusi dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital Tahun 2021 dan akan dilanjutkan tahun depan.
“Indonesia menyampaikan tiga isu prioritas bidang digital dalam Presidensi G20 tahun 2022, yaitu: pemulihan pascapandemi Covid-19 dan konektivitas; literasi digital dan kecakapan digital; dan arus data lintas negara (cross-border data flow),” jelas Johnny usai mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital Tahun 2021 secara virtual dari Jakarta, Kamis (05/08).
Menurut Menkominfo, tiga prioritas yang dipilih diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi dan konektivitas pascapandemi Covid-19. Melalui Pertemuan G20 kali ini, Menkominfo menekankan upaya nyata dan konkret dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 juga emulihan ekonomi.
“Komitmen pemerintah Indonesia dalam menyoroti kemajuan startup sebagai katalis dalam percepatan pemulihan ekonomi. Dalam konteks ini, Indonesia akan melanjutkan salah satu program Italia di G20, yaitu Liga Inovasi Digital (Digital Innovation League) sebagai Jaringan Inovasi Digital (Digital Innovation Network),” jelas dia.
Selain itu, Menkominfo juga menyampaikan arti penting keterampilan digital dan literasi digital agar ekosistem semakin mahir secara digital sebagai prioritas kedua.
“Sebagai salah satu upaya kami, Indonesia bertujuan untuk pengembangan dokumen G20 untuk mengukur keterampilan digital dan literasi digital. Dokumen ini memberikan kerangka kerja untuk mengidentifikasi keterampilan digital yang dituntut oleh masyarakat dan industri, dan berfungsi sebagai dokumen referensi untuk semua anggota,” ujar dia.
Sedangkan prioritas ketiga, Johnny ingin fokus memfasilitasi diskusi intensif sebagai upaya untuk menjembatani beragamnya pandangan negara G20 terhadap cross-border data flow dan data free flow with trust.
“Indonesia juga akan mengkaji dan menggali pemahaman yang berbeda terhadap prinsip transparansi, keabsahan, keadilan dan timbal balik serta bagaimana penerapannya pada masalah ini,” jelasnya.
Menkominfo berharap, adanya dukungan kuat dari negara anggota G20 mengenai prioritas yang dimaksud. Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik kerja sama lebih lanjut, baik dengan negara anggota G20, organisasi internasional, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Pemerintah Indonesia bekerja keras untuk mempersiapkan lingkungan yang kondusif, termasuk untuk mengendalikan pandemi, sehingga kami harap dapat menyambut negara anggota G20 secara fisik di Bali tahun depan,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar