Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuat Program Digital Leadership Academy (DLA) yang bertujuan untuk mempercepat hilirisasi ekonomi digital.
Hary Budiarto selaku Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian Kementerian Kominfo mengatakan, Program DLA adalah pelatihan intensif untuk meningkatkan kompetensi pengambil kebijakan atau pimpinan institusi pemerintah maupun swasta bidang teknologi digital.
“Program ini untuk pemimpin baik di sektor publik untuk eselon I dan II dan di sektor privat mencakup C-level, praktisi dan akademisi. Kami menargetkan ada 300 orang peserta, jadi ini diikuti oleh para pimpinan dari ASN maupun dari swasta serta Anggota DPR,” jelas dia dalam Konferensi Pers Pengembangan Talenta Digital untuk Percepatan Hilirisasi Ekonomi Digital, dari Jakarta, Jumat (13/08).
Hary menjelaskan, Kementerian Kominfo telah bekerja sama dengan tiga universitas bertaraf internasional, yaitu National University of Singapore (NUS), Tsinghua University Tiongkok, dan Harvard University.
“Mereka akan memberikan tentang bagaimana merubah mindset, kemudian bagaimana membuat strategi-strategi dalam mengimplementasikan teknologi digital bagi kegiatan-kegiatan atau proses bisnis yang ada di lembaga masing-masing,” jelas dia.
Hary juga memaparkan ada sekitar 150 peserta yang mengikuti pelatihan dengan tema Digital Transformation tentang Smart City ini.
“Tujuannya adalah bagaimana pelayanan publik itu dapat menjamin kualitas hidup di suatu kota, nanti akan diajarkan oleh National University of Singapore, Lee Kuan Yew School of Public Policy,” jelasnya.
Hary menyampaikan, khusus untuk 110 peserta nantinya akan diberikan pelatihan dan pendampingan langsung dari Tsinghua University yang secara khusus membahas tentang digital bisnis.
“Kemudiandari semua peserta ini nanti kita pilih enam peserta terbaik, nanti kita ikutkan dalam pelatihan yang dilakukan oleh Harvard University,” jelas Kabalitbang SDM Kominfo.
Menurut Hary, akan dipilih enam peserta terbaik yang selanjutnya akan mengikuti berbagai pelatihan seperti user needs, design thinking, data, privacy, dan security.
“Mereka diharapkan akan menjadi champion-champion untuk bisa memberikan pelatihan juga pada batch-batch yang akan datang,” jelasnya.
Diketahui, sebelum ikuti pelatihan bersama beberapa perguruan tinggi tersebut, peserta DLA akan terlebih dahulu diberikan pembekalan langsung dari sejumlah pimpinan tinggi negara.
“Misalnya kalau untuk urusan digital nanti akan diberikan oleh Bapak Menteri Komunikasi dan Informatika, kemudian untuk masalah korupsi akan diberikan oleh pimpinan KPK dan seterusnya,” pungkas Hary.
(Indonesiatech)
Komentar