Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate hari ini meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) Stasiun Bumi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Pemerintah di Cikarang pada hari ini (18/8). Peresmian ini menandakan dimulainya pembangunan untuk ruas bumi Proyek Satelit SATRIA pertama atau SATRIA-I, juga menunjukkan terlepas adanya pandemi, upaya-upaya percepatan transformasi digital terus diwujudkan demi menghadirkan konektivitas digital di seluruh pelosok Nusantara.
“Hari ini kita menorehkan tonggak sejarah bangsa dengan bersama-sama menyaksikan peletakan batu pertama (groundbreaking) Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control, dan Gateway Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Satelit Multifungsi yang kita kenal sebagai Satelit Republik Indonesia (SATRIA),” tutur Johnny.
Menteri Johnny mengatakan, kondisi geografis Indonesia di archipelago yang terdiri dari ribuan pulau, gununggunung, bukit, lembah, sungai, ngarai, selat, dan laut yang luas menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan jaringan terestrial.
“Proyek Satelit SATRIA-I ini merupakan bentuk nyata upaya Pemerintah/Kementerian Kominfo untuk menyediakan konektivitas yang inklusif dan merata hingga ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” papar dia.
Pengadaan infrastruktur ini merupakan prayasarat awal untuk mewujudkan percepatan transformasi digital Indonesia yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar sekaligus membuka peluang-peluang digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Melalui teknologi High Throughput Satellite (HTS) ini, proyek Satelit SATRIA-I nantinya akan mampu menghadirkan internet dengan kapasitas 150 Gbps di 150.000 titik layanan publik yang tersebar di:
- 93.900 titik sekolah dan pesantren, untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer;
- 3.700 titik puskesmas dan rumah sakit, serta layanan kesehatan lainnya untuk menyokong kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi dan terpusat agar dapat memberikan pelayanan optimal;
- 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah 3T, untuk mendukung kebutuhan administrasi keamanan yang dapat diandalkan;
- 47.900 titik kantor desa/kelurahan, kecamatan, dan pemerintah daerah lainnya, agar dapat mengoptimalkan pelayanan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE/e-government) secara efisien dan efektif serta 600 titik layanan publik lainnya.
“Proyek Satelit SATRIA-I direncanakan akan memiliki 11 stasiun bumi/gateways di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia. Selain di Cikarang, 10 gateways lainnya akan dibangun di Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura, yang mana kesepuluh pembangunan
gateways ini masih dalam proses pengadaan lahan,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar