Dalam upaya Kementerian Komunimasi dan Informatika (Kominfo) melakukan transformasi digital di Indonesia, ada 5 langkah dyang mereka siapkan. Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kominfo, Boni Pudjianto, memaparkan langkah-langkah tersebut di antaranya ekspansi akses internet, kedua desain peta jalan digital transformasi di strategik sektor, integrasi data nasional, peningkatan SDM, dan pembuatan aturan.
Demi mewujudkan impian tersebut, Pemerintah telah memiliki ekosistem berupa 342.298 km jaringan kabel fiber optik yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu sasaran dari program percepatan transformasi digital nasional ini adalah memperkuat akses dan kualitas layanan digital atau internet hingga ke pelosok negeri.
“Melalui teknologi high throughput satellite (HTS), proyek Satelit Satria-I pada 2023 akan menghadirkan internet dengan kapasitas 150 gigabytes (Gbps) di 150.000 titik layanan publik,” jelas Boni, dalam acara Transfromasi Digital dan Keamanan Siber Indonesia, secara virtual, Selasa (24/8).
Boni menegaskan, ekosistem tak akan berjalan mulus tanpa adanya talenta yang mempuni. Dalam peningkatan literasi tersebut, lanjut Boni, ada empat pilar utama yang menjadi fokus dari Kominfo, yakni kemampuan digital, kultur digital, etnik digital, dan keamanan digital.
Kemudian secara kultur digital, individu diharapkan membiasakan perilaku di ruang digital dengan wawasan kebangsaan, termasuk nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Secara etnik digital, menurut Boni, individu diharapkan bisa mengimplementasikan kebiasaan yang mencerminkan integritas, profesionalisme, norma, dan kearifan lokal.
“Dari keamanan digital, individu diharapkan bisa mengenali, berkolaborasi, mengimplementasi, menganalisa, meningkatkan kesadaran, atas perlindungan data pribadi dan keamanan digital,” pungkasnya.
Komentar