Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan edukasi literasi digital khusus bagi penyandang disabilitas. Program yang diberikan di antaranya kelas podcast, webinar literasi digital, dan kelas produksi konten (fotografi dan videografi).
Rizki Ameliah selaku Koordinator Program Literasi Digital Kementerian Kominfo sekaligus wakil ketua GNLD Siberkreasi mengatakan, kurikulum literasi digital dikhususkan bagi penyandang disabilitas dengan berbasis empat pilar literasi digital yaitu digital skills, digital culture, digital ethics dan digital safety.
“Dua tahun belakangan ini, kami telah melaksanakan penguatan literasi digital bagi penyandang disabilitas bekerjasama dengan berbagai multistakeholders seperti kegiatan kami bersama Kemendikbud berupa webinar strategi pembelajaran peserta didik teman tuli selama pandemi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/9).
“Selanjutnya, program kolaborasi dengan mitra jejaring GNLD Siberkreasi berupa webinar peluang kerja bagi difabel serta berbagai kegiatan lainnya,” sambung Rizki Ameliah.
Hal tersebut disampaikan Rizki dalam Sesi Panel Diskusi ‘Digital Literacy for Disabilites: Digital Literacy for Disabilities: Empowering Uniqueness into Strength’ Southeast Asia Internet Governance Forum di Bali International Convention Center, Rabu (1/9).
Lebih lanjut lagi Rezki mengatakan, penciptaan ruang digital yang inklusif merupakan salah satu agenda penting dalam transformasi digital di Indonesia.
Menurutnya, kolaborasi multi stakeholders adalah kunci utama dalam mewujudkan ruang digital yang inklusif. Oleh karena itu, melalui SEA-IGF 2021 ini Kominfo mengajak berbagai pihak ikut dalam mewujudkan ruang digital yang inklusif dengan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan literasi digital yang diselenggarakan Kominfo bersama GNLD Siberkreasi.
“Riset joint partnership Australia dan Indonesia mengungkap bahwa penyandang disabilitas di Indonesia memiliki pendidikan yang tidak layak serta keterbatasan akses publik khususnya di era transformasi digital saat ini. Merespon hal tersebut, maka Kementerian Kominfo melalui program literasi digital nasional memandang perlunya penguatan edukasi literasi digital bagi penyandang disabilitas,” tutup Rezki.
(Indonesiatech)
Komentar