Setelah sebelumnya netizen diramaikan dengan kabar aplikasi PeduliLindungi yang dikatakan buatan dan dikelola oleh Singapura, kini kabar lain mengatakan data pengguna aplikasi tersebut tidak berada di Indonesia.
Hal ini kemudian menjadi sorotan Guru Besar Unair Henry Subiakto melalui akun Twitter miliknya @henrysubiakto yang menjelaskan bahwa data pengguna aplikasi PeduliLindungi ada pada Kementerian Kominfo alias berada di Indonesia.
“Data Center Nasional mmg sdg dibangun, tp kominfo jg punya pusat data sementara yg selama ini dipakai untuk kepentingan pemerintah. Peduli Lindungi baru saja dipindahkan untuk diback up disitu. Jadi peduli lindungi itu buatan anak bangsa dan datanya ada di Indonesia,” tulisnya.
Data Center Nasional mmg sdg dibangun, tp kominfo jg punya pusat data sementara yg selama ini dipakai untuk kepentingan pemerintah. Peduli Lindungi baru saja dipindahkan untuk diback up disitu. Jadi peduli lindungi itu buatan anak bangsa dan datanya ada di Indonesia. https://t.co/H4lfapDujl
— Henry Subiakto (@henrysubiakto) September 14, 2021
Lebih lanjut lagi, Henry menjelaskan proses perpindahan data pengguna PeduliLindungi yang awalnya berada di Telkom, kini sudah dipindah ke pusat data Kominfo.
“Awal Peduli Lindungi datanya di Telkom, skrg sdh dipindah ke pusat data Kominfo. Pusat data itu pengertiannya cloud storage, kominfo sdh lama punya, sdgkan data center yg mau dibangun itu fisiknya, yg akan menambahkan kapasitas dari cloud storage yg sdh ada, demikian,” jelasnya melalui sebuah Tweet.
Awal Peduli Lindungi datanya di Telkom, skrg sdh dipindah ke pusat data Kominfo. Pusat data itu pengertiannya cloud storage, kominfo sdh lama punya, sdgkan data center yg mau dibangun itu fisiknya, yg akan menambahkan kapasitas dari cloud storage yg sdh ada, demikian. https://t.co/1tWEXvcAQY
— Henry Subiakto (@henrysubiakto) September 15, 2021
Informasi yang disampaikan oleh Henry di atas selaras dengan keputusan Kominfo sebelumnya yang melakukan pengalihan sistem PeduliLindungi ke Pusat Data Nasional (PDN) pada 28 Agustus 2021 pukul 14.00 WIB. Hal tersebut disampaikan Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Kominfo/Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM.
“Migrasi tersebut meliputi migrasi sistem, layanan aplikasi, dan juga database aplikasi PeduliLindungi. Migrasi turut dilakukan terhadap Sistem Aplikasi SiLacak dan Sistem Aplikasi PCare,” ujar Dedy dalam keterangan tulis, Jumat (3/9).
Kominfo juga pernah menjelaskan soal sertifikat vaksinasi COVID-19 milik Jokowi yang bocor dan beredar di media sosial bukan berasal dari Sistem PeduliLindungi.
“Informasi terkait NIK dan tanggal vaksinasi COVID-19 Bapak Presiden Joko Widodo yang digunakan untuk mengakses Sertifikat Vaksinasi COVID-19 tidak berasal dari Sistem PeduliLindungi. Informasi NIK Bapak Presiden Joko Widodo telah terlebih dahulu tersedia pada situs Komisi Pemilihan Umum. Informasi tanggal vaksinasi Bapak Presiden Joko Widodo dapat ditemukan dalam pemberitaan media massa,” jelas Dedy kala itu.
(Indoensiatech)
Komentar