Banyak negara di dunia kini telah beri perhatian penuh lawan konten berbahaya berupa misinformasi, konten ekstremis, kekerasan dan teroris, dan eksploitasi anak-anak secara online. Di Indonesia sendiri, pemerintah ingin agar semua pihak meningkatkan kolaborasi demi melindungi pengguna internet dari konten dan interaksi yang berbahaya.
“Pemerintah Indonesia menekankan agar seluruh pengguna internet memiliki hak untuk terbebas dari konten dan interaksi online yang berbahaya. Sehingga, kami mengajak seluruh pihak untuk ikut berpartisipasi aktif dan menjadikan internet lebih aman, nyaman, dan bermanfaat,” ungkap Menkominfo Johnny G. Plate dalam World Economic Forum (WEF) Global Coalition on Digital Safety Inaugural Meeting 2021 yang berlangsung virtual dari Jakarta, Kamis (16/09) malam.
Johnny juga mengajak semua pihak berkolaborasi demi menjaga hak seluruh pengguna internet terbebas dari konten dan interaksi online yang berbahaya.
“Izinkan saya mengajak semua negara anggota dan tamu dari koalisi ini untuk berkolaborasi secara erat untuk mengatasi dan memerangi pelecehan, eksploitasi anak secara online, pornografi anak, konten kekerasan, radikalisme, terorisme, serta infodemi terkait Covid-19 dan vaksinnya,” papar Johnny.
Menkominfo menegaskan, keamanan digital sama pentingnya dengan keamanan siber dan harus ditangani dengan tepat oleh semua pihak terkait.
“Hal ini bertujuan untuk melindungi keamanan dan membangun kepercayaan dalam interaksi online diantara warganet, khususnya untuk anak-anak dan remaja,” ujar dia.
Johnny mengatakan, anak-anak dan remaja seringkali menjadi sasaran predasi konten-konten negatif di ruang digital.
“Seringnya, yang menjadi korban predasi online konten negatif adalah anak-anak dan remaja. Tentu ini akan memengaruhi kondisi psikis mereka jika tidak ditangani dengan upaya yang komprehensif. Jadi, keamanan digital sangat penting untuk pertumbuhan konektivitas digital, teknologi digital, media online, konten online, aktivitas online, serta interaksi online,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar