Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka kerjasama lanjutan dengan Pemerintah Portugal di bidang ICT dan digital demi mendorong industri di kedua negara.
“Hari ini saya menerima kunjungan Duta Besar LBPP Portugal untuk Indonesia, H.E Maria João Falcão Poppe Lopes Cardoso, kami mendiskusikan banyak hal dalam hubungan Indonesia dengan Portugal. Khususnya di bidang teknologi informasi dan digital. Beliau baru saja datang ke Indonesia setelah penempatannya di San Fransisco dan ia adalah seorang diplomat Career yang dengan pengalaman kerja di berbagai posisi. Jadi, tentu kita harapkan bisa menjadi dorongan kerjasama Indonesia dan Portugal,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate usai pertemuan di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta, Rabu (03/11).
Menkominfo menyampaikan, Pemerintah Indonesia tengah membangun infrastruktur secara besar-besaran untuk menjembatani kesenjangan digital. Oleh karena itu, Menkominfo berharap Indonesia dan Portugal bisa meneruskan kerjasamanya di bidang digital.
“Menyambungkan yang belum terhubung, to bridge the digital divide. Kita harapkan Indonesia dan Portugal bisa meneruskan kerjasama yang sudah pernah tejalin sebelumnya, karena Indonesia dan Portugal sebetulnya telah mempunyai payung kerjasama yang ditandatangani tahun 2012 dan sudah menjadi Peraturan Presiden pada tahun 2014. Kita meneruskan itu, mudah-mudahan kerjasama Indonesia dan Portugal di bidang ICT bisa terus kita kembangkan,” kata Johnny berharap.
Menkominfo dalam pertemuan itu juga menyampaikan, Pemerintah Indonesia membahas kerja sama di sektor lain seperti pembangunan pusat data, arus data lintas negara, dan talenta digital.
“Ibu Dubes Portugal menyampaikan bahwa negaranya mempunyai pusat data yang bisa menjadi Hub Indonesia. Pusat Data dan jaringannya yang melintasi Cross Atlantik dari Portugal ke Brazil, Amerika Selatan. Kita akan berdiskusi lebih lanjut bagaimana pemanfaatan jaringan, khususnya fiber optic domestik nasional kita dihubungkan dengan Cross Pacific, tentu menghubungkan antara Asia dan Eropa. Bahkan, di sana juga terdapat talenta digital. Portugal mempunyai,” jelas Johnny.
Selain itu, Indonesia dan Portugal juga membahas tentang regulasi dan pemanfaatan tata kelola data.
“Portugal adalah bagian dari European Union, kita sedang menyusun Indonesian General Data Protection Regulayion yang benchmark-nya juga dari GDPR EU. Jadi, kita bisa berdiskusi banyak hal terkait dengan flow data antara Indonesia dan Portugal dan network Portugal,” ungkap Menkominfo.
Johnny menyatakan, Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyiapkan pembangunan empat pusat data nasional guna mewujudkan Pemerintahan berbasis digital. Penerapan konsep digital government itu, kata Johnny, bertujuan untuk mendukung dan mendorong pelayanan publik yang efisien, efektif, dan transparan.
“Pusat data yang akan dibangun ini adalah pusat data Tier-IV global standar, jadi kualifikasinya sangat tinggi sehingga membangunnya pun tentu kita harus menyiapkan dengan benar. Saat ini dalam tahap finalisasi pembiayaan dan pembangunan pusat data pemerintah yang akan dibangun di Jabodetabek mengadopsi teknologi Perancis. Nanti perusahaan pemenangnya tentu akan disampaikan setelah kita lakukan lelang tahap akhir. Kita harapkan nanti di akhir tahun 2023 pusat data pemerintah (Government Data Center) itu sudah bisa digunakan. Itu secara teknis pembangunan infrastruktur pusat data, namun government cloud akan dibangun dan dihasilkan oleh Indonesia sendiri untuk memastikan bahwa pusat data dilayani dengan cloud system yang dihasilkan oleh putra-putri Indonesia,” pungkas Johnny Plate.
(Indonesiatech)
Komentar