Prosesi pengambilan api untuk dinyalakan di kaldron Stadion Mandala, Kota Jayapura telah berhasil dilakukan. Dengan begitu, Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 pun sudah siap untuk digelar.
Api menyala lewat sebuah prosesi adat di Kampung Genyem, Distrik Nimboran, Lembah Grime, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (2/11) pagi. Kepala Suku Yahui, Kampung Genyem, Lembah Grime, Distrik Nimboran, Yafit Yanse Maharga menggosokkan setangkai kayu berujung runcing ke wadah kayu yang diberi lubang.
“Kami serahkan api berkat Tuhan dari tanah damai untuk menerangi Indonesia dan dunia,” kata Yafit kepada tokoh masyarakat Lembah Grime, Pendeta Albert.
Pendeta berusia 47 tahun itu kemudian menyerahkan tongkat obor kepada Ketua Harian Panitia Besar (PB) Peparnas 2021, Doren Warekwa.
“Kita semua yang ada di sini akan menjadi saksi bahwa dari kampung ini terdapat sejarah diambilnya api untuk Peparnas 2021,” kata Doren.
Tongkat obor berpindah kepada atlet cabang atletik kursi roda Papua Kafier Kayage sebagai penanda dimulainya Kirab Api. Kayage dikawal barisan pelari dari unsur TNI dan Polri.
Dimulainya pesta olah raga empat tahunan ini juga memicu reaksi dari warganet di Twitter yang sekaligus melambungkan hastag #Paralimpiade2021.
Beberapa reaksi warganet tersebut salah satunya datang dari seorang politisi dan juga tokoh Muda NU, Mohamad Guntur Romli melalui akun Twitter miliknya, @GunRomli, yang membagikan sebuah berita soal pelepasan atlet kontingen Papua.
Kontingen Papua Dilepas ke Peparnas XVI, Gubernur Enembe: Atlet Disabilitas Bisa Capai Hasil Tertinggi
https://t.co/gfNN8mqMBJ#Paralimpiade2021Peparnas XVI Papua@jokowi@PlateJohnny@kemkominfo
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) November 4, 2021
Penulis dan juga pegiat media sosial Denny Siregar melalui akun Twitter @Dennysiregar mengatakan, “Papua dibuat sibuk terus dengan banyak kegiatan. Menunjukkan gada yang takut dgn gerombolan teror disana.”
Peparnas XVI Papua.
Papua dibuat sibuk terus dengan banyak kegiatan. Menunjukkan gada yang takut dgn gerombolan teror disana..https://t.co/PzWIE3rJBN
— Denny siregar (@Dennysiregar7) November 4, 2021
Komentar terakhir muncul dari Eko Kuntadhi. Ia mengatakan fasilitas yang sebelumnya digunakan di PON, kini digunakan juga di Peparnas XVI Papua. Artinya, standard fasilitas Peparnas XVI Papua ini setara dengan fasilitas PON.
Setelah selesai PON kemarin, seluruh fasilitas olahraga di Papua digunakan lagi untuk ajang Papermas XVI Papua, ajang pertandingan buat kaum disabilitas.
Papua punya infrastruktur dan terlatih menggarap ajang skala besar.
Keren banget… https://t.co/xyBjwmmqcq
— Eko Kuntadhi (@_ekokuntadhi) November 4, 2021
(Indonesiatech)
Komentar