Baru-baru ini, Mark Zuckerberg mengumumkan Meta Platforms Inc atau disebut Meta sebagai pengganti nama perusahaan yang sebelumnya bernama Facebook Inc. Menggunakan nama barunya, perusahaan kini tak lagi jadi sekadar media sosial, tapi juga hendak membuat dunia virtual yang disebut Metaverse.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Kamis (4/11), sempat membahas perihal kehadiran Meta. Melalui webinar yang bertemakan ‘Metaverse Era Baru Dunia Digital’, diskusi itu menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Group Chief Innovation Officer & Co-Founder WIR Group Jeffrey Budiman, VP of Marketing di Xendit/Co-Managing Director of Girls in Tech Indonesia Nafinia Putra, Managing Director Shinta VR Andes Rizky.
Dikutip dari siaran pers Siberkreasi, Metaverse merupakan langkah revolusioner setelah teknologi internet dan sosial media hadir dalam kehidupan masyarakat. Jeffrey Budiman menjelaskan, pandemi mengharuskan siapa pun beradaptasi dengan teknologi lebih cepat untuk bertahan.
Jeffrey mengatakan, terkait definisi Metaverse dan apa kegunaannya di masa depan. Ia menjelaskan bahwa Metaverse adalah sebuah ruang virtual yang dapat digunakan bersama, di mana ada dunia baru yang para pengguna direpresentasikan melalui avatar untuk melakukan aktivitas, berinteraksi layaknya di dunia nyata.
Menurutnya, konsep science fiction sudah diperkenalkan dalam literasi sci-fi sejak 1992, dipromosikan melalui karya-karya film dan kini telah hadir di tengah-tengah kita.
Komentar