Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan, Indonesia kini memiliki delapan unicorn dan satu decacorn. Selain itu, menurut Johnny, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia memiliki potensi besar yakni US$ 160 miliar atau Rp 2.280 triliun pada 2025.
“Di Indonesia saat ini sudah ada delapan unicorn, di antaranya Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, OVO, J&T Express, OnlinePajak, Xendit, dan Ajaib,” jelas Johnny dalam acara Demo Day Hub.id pada Rabu (17/11).
“Tahun ini Gojek telah bergabung dengan Tokopedia menjadi GoTo,” lanjutnya.
Unicorn sendiri adalah sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 10 miliar. Ada empat startup baru yang memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar saat pandemi corona. Keempat perusahaan tersebut antara lain J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, dan Xendit.
Johnny juga mengatakan, Indonesia mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi digital yang besar. Melansir laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy SEA 2021, ekonomi digital Nusantara diproyeksikan US$ 70 miliar atau Rp 997 triliun tahun ini.
Prediksi transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara (Google, Temasek, dan Bain & Company) pada 2025, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan US$ 160 miliar atau Rp 2.280 triliun.
“Ekonomi digital terus bertumbuh. Ekosistem startup di regional dan nasional juga semakin produktif,” pungkas Johnny.
Menurut Johnny, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi digital, Kominfo membuat berbagai regulasi. Kominfo juga mengembangkan infrastruktur seluler pada tingkat hulu.
(Indonesiatech)
Komentar