Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menerima kunjungan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen.
Pada pertemuan kali ini, Menkominfo dan Dubes Denmark membahas beberapa hal seperti hubungan kerja sama di bidang teknologi kebencanaan, remote teknologi bidang kesehatan, dan keamanan data pribadi masyarakat di ruang digital.
“Saya baru saja selesai pertemuan courtesy dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, H.E Lars Bolarsson. Kami mendiskusikan banyak hal terkait hubungan Indonesia dan Denmark yang barangkali secara umum masyarakat belum banyak yang tahu,” jelas Menteri Johnny usai pertemuan di Ruang Kerja Menkominfo, Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/11).
Pokok bahasan diskusi antara Menkominfo dan Dubes Denmark berkaitan dengan teknologi kebencanaan yang bisa diterapkan di Indonesia.
“Pertama, kita diskusikan tentang Denmark yang mempunyai teknologi kebencanaan dan saat ini menyiapkannya untuk bekerjasama pada sektor public protection and disaster di Indonesia,” kata Menkominfo.
Menurut Menteri Johnny, Denmark memilikii teknologi yang bisa mendukung koordinasi tata kelola lintas kementerian dan lembaga. Apalagi Indonesia yang berada di kawasan Ring of Fire, kerap terjadi bencana.
“Kebetulan karena saat ini era transformasi digital, ada teknologi digital yang bisa digunakan untuk memudahkan penanganan bencana baik yang berkaitan dengan early warning system, maupun penanganan saat bencana (during disaster) serta penanganan setelah bencana (post disaster). Teknologi yang ada di Denmark sudah dikenal secara global, jadi teknologi ini yang kami diskusikan,” ungkap Johnny.
Menkominfo berharap, pemerintah Denmark bisa segera menyampaikan proposal kerja sama yang bisa dikembangkan untuk penanganan bencana di Indonesia.
“Agar kita bisa teruskan di dalam prosedur dan tata kelola pemerintahan di Indonesia, termasuk Bappenas dan Kementerian Keuangan menyangkut soal pembiayaan. Melihat project size dengan perkiraan jumlah yang cukup besar mencapai Setengah Miliar Dolar Amerika Serikat, diperlukan kesiapan dengan baik untuk mewujudkan kerja sama itu,” paparnya.
Hal kedua yang menjadi pembahasan dalam pertemuan itu berkaitan dengan pelayanan dari daerah dengan menggunakan teknologi remote yang ada di Dermark.
“Misalnya, vaccine health remote. Itu ada teknologinya, kebetulan sejalan dengan pembangunan yang dilakukan oleh Kominfo yakni membangun infrastruktur-infrastruktur teknologi informatika di seluruh wilayah 3T,” jelas Johnny.
Menteri Johnny menyatakan keberadaan teknologi itu bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan di daerah terluar, tertinggal dan terdepan.
“Tentu ini harus dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan,” tegasnya.
(Indonesiatech)
Komentar