Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengarahkan seluruh Kementerian dan Lembaga untuk bisa menyatukan komunikasi publik bersama dalam menyukseskan penyelengaraan G20 Indonesia 2022.
“Dalam kaitan dengan menindaklanjuti pesan khusus Bapak Presiden Joko Widodo yang disampaikan di ratas kabinet bahwa penyelenggaraan atau kepercayaan keketuan G20 kepada Indonesia pada G20 Summit tahun 2022 nanti, itu ditekankan untuk 2 sukses utama yakni dari sisi substansi dan keketuan penyelengaaran,” papar Menkominfo Johnny Plate dalam Forum Tematik BAKOHUMAS – Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022, yang berlansung secara hibrida dari Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (23/11).
Johnny menegaskan, keketuan atau presidensi Indonesia dalam menyuksekan penyelenggaraan G20 tahun depan dari sisi substansi materi-materi yang dibahas harus dikomunikasikan.
“Tidak saja inward di dalam negeri, tetapi juga ke ranah-ranah internasional baik yang terkait dengan substansi Sherpa Track maupun Finance Track, Substansi Working Group hingga Substansi Engagement Group,” tegas Johnny.
Belajar dari G20 Summit sebelumnya, Menkominfo secara khusus meminta kementerian dari Lembaga untuk meneruskan kelebihan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan.
“Hal ini merupakan sukses kedua yang perlu ditekankan, yakni sukses keketuaan Indonesia yang berkaitan dengan penyelenggaraan Event G20 Summit itu sendiri. Oleh karena itu, komunikasi publiknya harus kita lakukan secara baik. Secara khusus, juga Bapak Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa komunikasi publik ini harus disampaikan pada masyarakat akan manfaat G20 itu sendiri bagi Indonesia dan bagi yang berharap banyak pada Indonesia,” jelas Menkominfo.
Menurut Menteri Johnny, sebagai Golden Bridge untuk Emerging Nation, G20 menjadi tugas besar bagi Indonesia dan jembatan bagi harapan seluruh rakyat dari negara-negara emerging.
“Keketuaan untuk pertama kali kepada emerging countries yang diwakili oleh Indonesia menjadi tugas besar bagi kita dan jembatan bagi harapan seluruh rakyat dari negara-negara emerging. Tetapi tentu juga bersama-sama dengan negara besar, negara-negara industri, untuk memajukan kesejahteraan dunia secara menyeluruh,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar