Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama Wakil Wali (Wawali) Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko dan seluruh kepala perangkat daerah telah menandatangani komitmen bersama menuju Malang Smart City di Ruang Sidang Balai Kota, Selasa (30/11).
“Gol sebetulnya adalah Kota Malang menjadi kota yang cerdas, smart city. Cerdas maknanya ada kecepatan, ketepatan, dan transparansi,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Sutiaji menekankan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk peningkatan pelayanan publik melalui smart city.
“Termasuk bagaimana kontribusi masyarakat untuk mengangkat Malang menjadi kota yang berdaya saing unggul. Nah, untuk mengangkat itu, pastinya produk unggulan akan dipublish. Sehingga, para investor tertarik,” terangnya.
Kepala Diskominfo Kota Malang Muhammad Nur Widianto, S.Sos menambahkan, berkaitan dengan sektor pariwisata yang terkonsentrasi dalam smart branding, di mana kaitannya diarahkan dengan pengembangan Malang sebagai kota heritage.
“Cuma kembali, ini tidak berdiri sendiri dan tetap akan terkoneksi, terintegrasi dengan daerah lain yang sekarang menjadi backbound untuk Bromo-Tengger-Semeru (BTS) itu,” ujarnya.
Kepala Diskominfo Kota Malang menjelaskan, bahwa pihaknya juga telah membuat roadmap Bromo-Tengger-Semeru.
“Jadi bisa dari sisi aspek wisatanya, bisa dari sisi ekonominya, lingkungan masyarakat seperti apa dan sebagainya. Karena quick win pada sektor pariwisata, sudah dikhususkan Kota Malang lebih ke wisata heritage,” terangnya.
Dimensi smart branding yakni Malang Heritage Tourism, lalu smart economy ada pada revitalisasi pasar yang terdiri dari Sipedas dan e-Retribusi. Lalu, Smart Living dengan program unggulan e-JKN sebagai Jaminan Kesehatan khusus warga yang memiliki KTP Kota Malang.
Smart society memiliki program unggulan Ngalam 112 yang merupakan integrasi semua kanal pengaduan dan kedaruratan di Kota Malang. Terakhir, smart environment dengan program sukseskan LLTT melalui pengelolaan air limbah domestik.
(Indonesiatech)
Komentar