Menurut catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada periode Januari hingga November 2021, terdapat 5.046 konten hoaks seputar penanganan Covid-19 yang tersebar di media sosial (medsos) dan telah dihapus.
Tenaga Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati menjelaskan, sebagian besar konten hoaks yang dihapus tersebar di media sosial Facebook dan Twitter.
“Kenapa kesehatan berada di posisi pertama karena jelas ini pandemi. Biasanya peringkat pertama (hoaks) aspek pemerintahan atau politik,” ujar Devie dalam acara Media Gathering Kominfo, Kamis (2/12).
Devie melanjutkan, pihaknya terus berupaya melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam mengenali konten hoaks di media sosial. Salah satu caranya yaitu melalui program literasi digital nasional melalui webinar bertajuk kecakapan digital.
“Yang kami ajarkan kecakapan digital agar bisa hidup aman, sehat dan selamat di ruang digital,” kata Devie.
Berdasarkan data Kominfo, sepanjang Januari hingga November 2021 terdapat 1.573.282 konten negatif yang tersebar di situs internet dan telah dilakukan pemutusan akses. Dari jumlah tersebut, 1.109.416 konten merupakan konten pornografi, 435.425 konten perjudian dan 14.936 konten penipuan.
(Indonesiatech)
Komentar