Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mendorong pengembangan prangko digital di Indonesia. Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan, pengembangan itu menjadi keharusan akibat hadirnya digitalisasi.
“Kehadiran perangko digital mungkin tidak terlaksana karena banyak sekali kemudahan dan sudah dimunculkan di beberapa negara lain yang sudah maju,” jelas Ismail.
Menurut Plt. Dirjen Ismail, kehadiran prangko digital akan memiliki banyak manfaat.
“Tentunya menghemat cost atau menghemat biaya ada lagi manfaat yang lain yaitu bisa menembus ruang dan jarak dan ruang,” ungkapnya.
Ismail mengatkan, prangko merupakan perangkat budaya untuk mengekspresikan keadaan atau momen tertentu yang hadir di setiap negara.
“Bagaimana digital ini pun tetap mampu menjaga eksistensi filatelis yang selama ini berkembang dengan menyiapkan prangko prangko yang tidak hanya bernilai rupiah tapi di sana ada nilai-nilai budaya dan history sejarah,” ungkapnya.
Menurut Plt. Dirjen Ismail digitalisasi bisa memudahkan desain. Oleh karena itu, Plt. Dirjen PPI mengungkapkan perlu adanya perpaduan digitalisasi perangko untuk menghemat biaya.
“Ini tentu sesuatu itu yang menarik untuk didiskusikan. Kehadiran prangko digital mungkin tidak terelakkan. Beberapa negara maju yang sudah mulai mengimplementasikan perangko digital,” ujarnya.
Namun demikian, Plt Dirjen Ismail mengingatkan agar fungsi prangko untuk merekam kultur budaya historis tetap bisa dijaga. “Dalam konteks prangko digital atau perlu ada kombinasi misalnya pada momen-momen apa tetap dalam bentuk cetakan dan kondisi apa bisa kita gantikan dengan perangkat digital,” pungkas Ismail.
(Indonesiatech)
Komentar