Pemerintah terus menggalakkan vaksinasi sebagai salah satu upaya proteksi kesehatan publik terhadap virus COVID-19, terutama sebagai antisipasi varian mutasi baru Omicron. Bahkan, pemerintah merencanakan segera memulai pemberian vaksinasi penguat atau booster.
Menteri Komunikasi dan Informatikam (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, meski saat ini cakupan vaksinasi Indonesia terbilang tinggi, namun target masih harus dikejar.
“Diharapkan pada Maret atau April nanti, target sasaran vaksinasi 208,2 juta penduduk akan terselesaikan,” kata Johnny, Jumat (7/1).
Per 6 Januari 2021, sebanyak sekitar 80% sasaran vaksinasi telah mendapatkan suntikan dosis pertama dan lebih dari 55% telah mendapatkan vaksinasi lengkap 2 dosis.
“Ini adalah kerja besar melibatkan perjuangan dan dukungan berbagai pihak dari pusat hingga daerah, termasuk para pembuat opini publik seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, kalangan akademisi. Yang terpenting, peran aktif masyarakat. Kita sudah sampai sejauh ini, harus tetap dipertahankan,” papar Menkominfo.
Berdasarkan data Our World in Data per tanggal 4 Januari 2022, Indonesia sudah menyuntikkan 281.574.183 dosis vaksin COVID-19 dan capaian tersebut membuat Indonesia masuk jajaran 5 besar negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak di dunia.
“Capaian seperti ini harus kita jadikan motivasi untuk tetap bergerak. Jangan lengah, karena perkembangan COVID-19 masih sangat dinamis. Terlebih dengan masuknya Omicron ke Indonesia dan telah terjadi transmisi lokal. Vaksinasi, protokol kesehatan, dukung 3T. Itu harus,” kata Menkominfo Johnny Plate.
Johnny juga mengimbau masyarakat untuk selalu bijak bermobilitas, guna menekan potensi penyebaran virus Omicron. Selain itu, pemerintah juga telah memutuskan memperketat pintu masuk Indonesia.
(Indonesiatech)
Komentar