Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memastikan layanan 5G di Indonesia aman dan menggunakan pita frekuensi yang berbeda dengan yang dipakai di AS.
“Kasus yang terjadi di Amerika Serikat konteksnya adalah untuk jaringan 5G yang bekerja pada pita frekuensi 3,7 GHz atau 3.700 Mhz tepatnya pada rentang 3,7 sampai 3,98 GHz,” jelas Johnny, Senin (19/1).
Menkominfo mengatakan, sistem yang dikhawatirkan terganggu adalah sistem radio altimeter yang bekerja pada pita frekuensi 4,2 sampai 4,4 GHz.
“Sistem radio altimeter ini merupakan sistem keselamatan utama dan penting dalam pengoperasian pesawat udara guna menentukan ketinggian posisi pesawat udara terbang di atas tanah,” jelasnya.
Johnny juga menyebut kalau Presiden AS Joe Biden telah mengeluarkan pernyataan gelaran 5G memang ditunda untuk sementara waktu pada wilayah tertentu.
“Namun demikian, pemerintah Amerika Serikat tetap mengizinkan penggelaran jaringan 5G sesuai jadwal yang telah ditentukan pada wilayah yang berada di luar bandara-bandara tersebut,” lanjut Menteri Johnny.
Untuk Indonesia sendiri, Johnny memastikan tidak ada rencana untuk menggunakan pita frekuensi 3,7 Ghz dalam implementasi 5G. Pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo, tetap akan menggunakan pita frekuensi 3,7 sampai 4,2 GHz guna keperluan komunikasi satelit, bukan untuk 5G.
(Indonesiatech)
Komentar