Kegiatan Presidensi Group of Twenty (G20) yang resmi diketuai sejak 1 Desember 2021 lalu membawa berbagai isu ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berdampak terhadap negara-negara di dunia. Selain pemerintah, keikutsertaan lembaga swasta dan komunitas turut menjadi kunci dalam diskusi antarnegara ini.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah akan mengupas tiga isu digitalisasi dalam Presidensi G20, antara lain keterhubungan (connectivity) dan pasca Covid-19, peningkatan kemampuan digital dan literasi digital, serta pembahasan mengenai cross-border data flow dan data free-flow with trust.
Menurut Menkominfo Johnny Plate, digitalisasi menjadi salah satu poin penting yang muncul akibat pandemi Covid-19. Kemunculannya justru mendorong migrasi aktivitas masyarakat ke ruang digital.
Oleh karena itu, memasuki tahun 2022, pionir fintech lending Investree memfokuskan dukungannya terhadap kemajuan dan pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dengan menyediakan pembiayaan berbasis rantai pasok yang mudah dan cepat.
Senada dengan Menkominfo Johnny Plate, Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi dalam informasi tertulisnya menuturkan, saat ini melihat pandemi di Indonesia sudah mulai terkendali, harapannya ke depan lebih baik lagi.
“Investree rasa inilah waktu yang tepat untuk lebih menguatkan dukungan pembiayaan bagi pelaku UKM serta mewujudkan sejumlah rencana kerja yang komprehensif dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan,” jelasnya.
Bertepatan dengan diselenggarakannya G20 ini, pihaknya ingin memberikan sumbangsih nyata bagi peningkatan inklusi dan literasi finansial di Tanah Air melalui penyaluran pembiayaan mudah dan cepat.
(Indonesiatech)
Komentar