Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate mengatakan, metode menyusun ulang penggunaan dan peruntukkan frekuensi merupakan cara paling tepat untuk optimalkan layanan telekomunikasi Indonesia.
“Saya menyaksikan saat ini tata kelola spektrum frekuensi kita harus diperbaiki peruntukannya. Peruntukan mana yang untuk telekomunikasi, yang mana untuk satelit, serta peruntukan untuk kebutuhan- kebutuhan lainnya,” jelas Menkominfo di Jakarta, Selasa (25/1).
Johnny melihat praktik campur aduk spektrum frekuensi yang sudah terjadi dari sebelumnya menyebabkan Indonesia tidak optimal dalam pemanfaatannya. Untuk itu ia mengungkap komitmennya untuk rutin melakukan upaya penataan atau farming dan refarming spektrum frekuensi yang ada di Indonesia.
“Jadi dengan melakukan farming dan refarming, kita memiliki kepastian untuk mencukupi kebutuhan spektrum frekuensi baik untuk jaringan 4G sebagai tulang punggung komunikasi kita saat ini maupun untuk penggelaran 5G yang diperkirakan berkembang masif dalam beberapa waktu mendatang,” jelas Johnny Plate.
Menkominfo juga menegaskan, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen dan janji politik untuk bisa memberikan infrastruktur digital yang mumpuni dengan dicanangkannya Indonesia 4.0.
Oleh sebab itu, Kementerian Kominfo bersama dengan Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) memiliki peranan penting sebagai penyedia infrastruktur fisik. Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2021, Menkominfo menunjukan harapan digitalisasi dan percepatan transformasi digital di Indonesia bisa berjalan dengan baik.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga secara konsisten terus berupaya menghadirkan infrastruktur di wilayah 3T sehingga pemerataan layanan telekomunikasi bisa tercipta secara nasional.
(Indonesiatech)
Komentar