Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan, Indonesia telah memiliki 2.700 pusat data hingga ke daerah. Namun, hanya tiga persen di antaranya yang memenuhi syarat komputasi awan (cloud computing).
“Kami sedang membangun pusat data nasional,” ujar Menkominfo Johnny Plate di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/02).
Johnny mengatakan, di tengah pandemi covid-19 data masyarakat lintas kementerian dan lembaga menjadi tidak sinkron. Rencananya, lanjut Johnny, pusat data tersebar di beberapa daerah. Mulai dari DKI Jakarta, Batam, hingga ibu kota negara baru.
“Termasuk di NTT, tepatnya di Labuan Bajo,” tambahnya.
Johnny juga terang-terangan mengatakan, pembangunan pusat data yang terkomputasi awan tidak murah. Biayanya mencapai triliunan rupiah.
“Saya butuh SDM (sumber daya manusia). Jangan ambil dari (daerah) mana-mana tapi harus disiapkan dari NTT,” Johnny berpesan.
Menurutnya, Labuan Bajo strategis menjadi salah satu titik pusat data nasional. Pasalnya, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai daerah destinasi super prioritas.
(Indonesiatech)
Komentar