Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) rencananya akan mengirim tujuh satelit cadangan untuk memperkuat layanan komunikasi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) menggunakan roket peluncuran milik Elon Musk, SpaceX.
Anang Latif, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo menjelaskan, satelit cadangan tersebut akan disebar di beberapa wilayah di Indonesia.
“Hot back up satelit menggunakan pabrikan dari Amerika yaitu Boeing, dengan roket peluncur SpaceX jenis Falcon 9, dan akan diterbitkan di slot orbit di 113 Bujur Timur,” jelas Anang secara virtual, Jumat (11/3) sore.
Anang juga menyebutkan, peluncuran satelit senilai Rp5,7 triliun itu dimenangkan kemitraan Nusantara Jaya. Proyek Hot Backup Satelit ini direncanakan mulai dibangun pada kuartal I 2022 dan akan mengorbit pada kuartal I 2023.
“Diharapkan pada kuartal IV 2023 sudah dapat beroperasi dan dirasakan manfaatkan kepada masyarakat,” katanya..
Manfaat dari peluncuran satelit cadangan diyakni Kominfo bisa dimanfaatkan kepada masyarakat yang ada di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal di Indonesia. Anang mengatakan, satelit cadangan itu diklaim untuk penunjang komunikasi dan internet di berbagai sektor, di antaranya pendidikan dan kesehatan.
Dengan begitu, sebanyak 93 ribu titik sekolah dasar, madrasah, pesantren hingga sekolah menengah atas akan ditunjang satelit ini untuk kegiatan belajar mengajar, dan Ujian Nasional berbasis komputer.
Sedangkan pada sektor kesehatan, Anang menyebutkan, ada sebanyak 3.700 titik fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit di berbagai wilayah Indonesia bakal tersentuh.
Anang mengatakan proyek satelit cadangan itu akan memiliki 7 stasiun Bumi, yang tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Aceh, Bengkulu, Cikarang, Gresik, Banjarmasin, Tarakan dan Kupang.
(Indonesiatech)
Komentar