Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) latih penyandang disabilitas dan pendampingnya dalam gerakan cakap literasi digital di Banda Aceh.
“Kegiatan ini bertujuan agar seluruh masyarakat bisa memanfaatkan sistem informasi digital yang sudah dibuat oleh pemerintah sehingga tidak hanya bisa menggunakan, tetapi juga menjadikan internet sesuatu yang lebih produktif,” jelas Koordinator Literasi Digital Kominfo, Rizki Ameliah, Selasa (29/03).
Rizki menjelaskan, program itu dibuat untuk seluruh lapisan masyarakat (nobody is left behind), khususnya bagi penyandang disabilitas agar mendapat kesempatan yang sama dan tidak berbeda dengan masyarakat lainnya.
“Pemerintah menargetkan 50 juta lebih masyarakat di Indonesia mendapatkan literasi cakap digital,” jelasnya.
Wakil Ketua Umum Siberkreasi, Mira Sahid mengatakan, cakap literasi digital penting bagi penyandang dan pendamping disabilitas agar bisa memanfaatkan ruang digital dengan cakap serta bisa menghasilkan beberapa kemampuan baru. Contohnya seperti membuat copywriting, foto, dan kemampuan para disabilitas yang bisa dibawa ke ruang digital.
Di samping itu, ada empat pilar kompetensi yang digagas oleh Siberkreasi dan Kominfo yang perlu dipahami agar makin cakap literasi digital, yaitu kecakapan digital, keamanan digital, etika digital, dan budaya digital.
(Indonesiatech)
Komentar