Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Aju Widya Sari mengatakan, kecepatan internet di Indonesia saat ini masih yang paling lambat jika dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.
“Kecepatan internet di Indonesia rangking 110 di dunia dengan kecepatan sekitar 21 mbps, bahkan di bawah Kamboja dan Myanmar,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (4/4).
Perang tarif dikatakan masih menjadi satu kendala sehingga membuat operator sulit berkembang karena tekanan pada labanya yang berimbas operator tidak bisa memberikan layanan maksimal ke masyarakat.
“Tarif internet di Indonesia paling murah, di bawah India yakni hanya Rp 6.000 per 1 GB,” jelas Aju.
Kominfo berharap, para penyelenggara operator seluler bisa memberikan inovasi untuk meningkatkan pemasukannya dibarengi dengan pelayanan yang lebih ke masyarakat, seperti peningkatan kecepatan internet.
Director & CCO XL Axiata David Orcelius Oses mengatakan, pengguna internet di wilayah Asia sangat besar. Meski demikian di Indonesia tidak berimbang dengan kecepatan serta tarifnya.
Senada dengan itu, Director & Chief Regulatory Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah mengatakan, ranking pelayanan di Indonesia paling rendah di dunia.
“Ini menjadi alarm bagi kita semua. Jadi harus ada kolaborasi antara penyelenggara operator dengan pemerintah sehingga terjadi efesiensi demi pelayanan ke masyarakat,” katanya.
Begitu pula menurut Vice President Sales Strategy Telkomsel Adhi Putranto yang mengatakan kebutuhan internet sudah jadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat.
“Internet ini sudah sangat vital untuk digitalisasi bagi negara maupun masyarakat maka semuanya harus saling bahu-membahu,” kata Adhi.
(Indonesiatech)
Komentar