Kementerian Agama (Kemenag) bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan aplikasi pembelajaran digital yang diberi nama Platform Mandiri Belajar.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, kehadiran Platform Mandiri Belajar ini ditujukan untuk mengakses pendidikan madrasah yang lebih mudah dijangkau.
“Semoga platform ini dapat menjawab kebutuhan belajar siswa dalam mengasah kompetensi dirinya melalui pembelajaran yang bermakna di setiap satuan pendidikan madrasah,” jelas Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Launching Platform Mandiri Belajar dan Multimedia Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah, di Jakarta Pusat, Jumat (08/04).
Yaqut menjelaskan, madrasah sebagai salah satu entitas pendidikan di Indonesia, selalu mengoptimalkan diri dalam mewujudkan transformasi layanan.
“Apa pun dan di mana pun kondisinya, siswa madrasah adalah sasaran penting bagi kami untuk bisa dilayani dengan pendidikan yang berkualitas. Mereka harus bisa terlayani dengan maksimal,” tambahnya.
Menag Yaqut juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Kominfo yang telah berkolaborasi dengan tim Dirjen Pendidikan Islam kurang lebih dua tahun untuk menyiapkan Platform Mandiri Belajar.
“Semoga kerjasama yang baik ini bisa terus terjalin untuk keperluan-keperluan yang lebih penting lainnya,” sambung Menag.
Menkominfo Johnny G. Plate menjelaskan, Platform Mandiri Belajar adalah suatu upaya konkrit transformasi pendidikan berbasis digital di Indonesia untuk menunjang pendidikan madrasah di bawah naungan Kementerian Agama.
Adapun Kominfo akan memberikan dukungan, pendampingan, dan bimbingan teknis informasi dan teknologi yang diperlukan dalam penyelenggaraan penggunaan aplikasi dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan nanti.
“Secara khusus menyediakan fasilitas dan storage dari pusat data demi pelaksanaan pembelajaran pada madrasah,” jelas Johnny.
Tak lupa Menkominfo menjelaskan, saat ini pemerintah sedang melaksanakan akselerasi transformasi digital nasional yang fokus pada empat sektor strategis, yaitu: infrastruktur digital, masyarakat digital, pemerintahan digital, dan ekonomi digital.
“Kerja sama yang dilakukan saat ini merupakan perwujudan nyata dalam upaya melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah serta memiliki kemampuan dan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar