Pada era digital seperti saat ini jaringan internet adalah sebuah kebutuhan. Namun, untuk mewujudkan jaringan internet yang merata di setiap daerah memang lah tidak mudah untuk direalisasikan, terutama di Indonesia dengan bentuk geografisnya.
Head of Supply Chain Management PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera Meita Dwivernia selaku mitra Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan, pendistribusian material pembangunan tower base transceiver station (BTS) 4G dimulai dari Jakarta dengan memanfaatkan jalur laut. Adapun waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai di Pulau Papua kurang lebih 14 hari.
“Umumnya ini regional warehouse dari Jakarta material dikirim dari Jakarta. Kami kirim via laut dengan semua pelayaran yang ada di Jayapura,” jelas Meita saat ditemui di Jayapura, Papua, Rabu (20/4).
Dia juga menjelaskan, sesampainya material di pelabuhan, proses bongkar material tersebut pun harus dilakukan pemisahan untuk mempermudah pendistribusian ke gudang.
“Dari port (pelabuhan) tersebut, tantangan terbesar yakni proses pengeluaran untuk masuk ke warehouse. Di mana kita punya tantangan besar, di mana kita punya proses streaping. Kita melakukan pemisahan material dan pengiriman ke warehouse,” ujarnya.
Tidak hanya itu, kendala ketersediaan mobil kontainer juga menjadi hambatan pendistribusian material ke warehouse. Menurutnya, ketersediaan kontainer khususnya di Papua masih sangat terbatas.
“Mudahnya bisa menggunakan trailer untuk mengangkat container masuk ke warehouse. Namun di daerah Papua ini limited dan sangat terbatas. bisa dibayangkan kita bisa mengirimkan 120 site dengan estimasi 60-80 kontainer,” jelasnya.
Sesampainya di warehouse, selanjutnya akan dilakukan pengelompokan material untuk memudahkan saat proses perakitan. BAKTI Kominfo pun menyediakan dua gudang yakni indoor dan outdoor. Kedua gudang tersebut diisi oleh sejumlah material tower yang bisa diletakan di luar ruangan dan dalam ruangan sehingga dapat meminimalisir risiko kerusakan.
“Material ini disusun berdasarkan dengan tipenya. Jadi memudahkan kita kalau mau melakukan grouping untuk outbound,” katanya.
Benyamin Sembiring selaku Government Public Relation and Transportation PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera menambahkan, keamanan saat proses pendistribusian material begitu dinamis khususnya dari warehouse ke titik pemasangan.
Menurutnya, jika kondisi dinilai tidak aman maka pihak keamanan serta pemerintah daerah setempat akan memberikan pemberitahuan kepada pekerja. Mereka akan menyarankan kepada para pekerja untuk berhenti melakukan aktivitas.
“Kalo ada kasus kita pasti akan cooling down dulu. Pak bupati menyarankan tim setop operasi. Kita kadang-kadang harus pinter-pinter kerja lagi kapan cooling lagi,” pugnkas Benyamin.
(Indonesiatech)
Komentar