Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus lakukan dukungan pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk berkembang bersama platform digital melalui pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Pemerintah (memberikan fasilitasi) untuk platform digital yang mendukung UMKM Indonesia. Bahkan, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, perusahaan teknologi global maupun platform digital yang ada di Indonesia bisa melakukan bisnis yang baik,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate di Swiss, dikutip dari siaran pers, Kamis.
Saat ini, Pemerintah tengah membangun infrastruktur TIK di seluruh Indonesia antara lain berupa jaringan tulang punggung serat optik, jaringan middle-mile seperti microwave link, fiber link dan menara base transceiver station (BTS). Selain itu Indonesia juga sedang menyiapkan satelit multifungsi (high throughput satellite) berkapasitas total 300GBps.
“Dengan transportasi dan sarana logistik yang sangat terbatas di wilayah kepulauan, kita harapkan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Pemerintah membangun infrastruktur TIK di seluruh negeri untuk menutup kesenjangan digital,” papar Menkominfo.
Keberadaan infrastruktur TIK di Indonesia diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
“Kami mengundang UMKM Indonesia untuk bergabung dan mengambil ekonomi digital ini. Saya mendukung platform digital untuk memastikan bahwa Indonesia juga mengambil bagian besar dalam ekonomi digital negara-negara Asia Tenggara. Sebagai imbalannya, tentu mengharapkan membayar pajak yang baik pula untuk Indonesia,” terang Menteri Johnny.
Pada 2021 lalu, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai 17 miliar dolar Amerika Serikat, menjadikan Indonesia memiliki porsi 40 persen dari ekonomi digital di Asia Tenggara. Kemudian, nilai ekonomi digital Tanah Air diproyeksikan masih terus berkembang, mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025. Hingga nanti pada 2030, ekonomi digital diperkirakan menjadi 315 miliar dolar AS.
“Pastikan untuk mendukung produk UMKM Indonesia dan melakukan substitusi impor,” kata Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar