Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh startup di Indonesia yang harus segera diatasi. Tantangan yang dimaksud Menkominfo yakni manajemen, pembiayaan, dan pengelolaan teknologi.
Menurutnya, startup pada fase pertumbuhan biasanya terus membutuhkan gagasan, ide kreatif, dan teknologi terbaru. Sehingga membuat belanja modal atau capital expenditure startup berkembang sejalan dengan kebutuhan.
“Itulah tantangannya. Setelah startup digital mulai berkembang, dibuat valuasi, karena butuh pembiayaan dan seterusnya,” jelas Johnny Plate dalam siaran pers, Rabu (15/6).
Menkominfo menjelaskan, startup pun tengah menghadapi tantangan dari luar seperti pandemi Covid-19, disrupsi teknologi, dan geostrategis.
“Pasti ada dampaknya geostrategis seperti sektor pangan dan energi,” kata Johnny.
Setelah itu, startup akan menghadapi tantangan yakni meyakinkan investor. Kemudian masuk ke kondisi makro ekonomi. Startup yang tak bisa menghadapi tantangan tersebut bisa saja tumbang.
Sebelumnya, Sorabel, Eatsy, Stoqo, Hooq, dan Airy Rooms menutup layanan di Indonesia selama pandemi corona. Ada pula perusahaan video on demand (VoD) iFlix mengalami kesulitan dari sisi keuangan di tengah pandemi Covid-19.
Startup teknologi finansial (fintech lending) UangTeman pun dikabarkan kesulitan membayar gaji pegawai. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha UangTeman. Startup itu disebut-sebut belum membayarkan gaji, asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan, hingga pajak penghasilan alias PPh karyawan sejak akhir 2020.
Kemudian, startup di bidang furnitur Fabelio juga disebut-sebut belum membayarkan gaji karyawan sejak September 2021. Pengguna Change.org atas nama karyawan pun membuat petisi di Change.org.
Tercatat pada tahun ini, setidaknya ada tujuh startup di Indonesia yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK tahun ini. Startup itu yakni TaniHub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, Mobile Premier League (MPL), dan Lummo.
(Indonesiatech)
Komentar