Kementerian Kominfo sukses menggelar Forum Cerdas Berdemokrasi dengan tema ‘Merawat Demokrasi Pancasila di Era Digital’ di Aula A. Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (14/07).
Koordinator Bidang Politik dan Pemerintahan Direktorat Informasi dan komunikasi Polhukam Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Dwi Dianingsih mengatakan, demokrasi menjadi penting bagi bangsa Indonesia yang multi etnis, agama, bahasa dan budaya.
“Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam politik dan pemerintahan mendorong munculnya demokrasi digital. Demokrasi digital membawa angin segar dalam proses memberikan pendapat dan berekspresi,” jelas Dwi dalam siaran pers yang diterima Jumat (15/7).
Ia menambahkan, demokrasi di era digital dapat menjadi media bagi pemerintah dalam memahami pluralitas dalam memandangan sebuah isu, menghadirkan ruang untuk partisipasi publik.
“Baik pemerintah maupun masyarakat dapat berbicara bersama, sama-sama terlibat secara aktif dan bisa memutuskan persoalan publik secara argumentatif, dengan kebebasan dan kesetaraan,” jelasnya.
Untuk itu, sangat penting apabila pemerintah beserta seluruh elemen masyarakat dapat meningkatkan kualitas demokrasi, sekaligus mengimplementasikan pelaksanaan demokrasi Pancasila di era digital ini dengan damai.
Wakil Rektor IV Unhas, Adi Maulana mendukung penuh kegiatan forum ini, karena tema diskusi yang diusung sesuai dan relevan dengan kondisi yang dihadapi Indonesia menyambut tahun politik.
“Kegiatan seperti ini mendapat dukungan penuh dari level pimpinan beberapa program bagaimana proses internalisasi Pancasila tersampaikan dengan baik di Unhas,” papar Adi.
Dekan Fisip Unhas, Prof Armin yang menjadi pemateri menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, Generasi milenial merupakan aktor dalam menentukan kepemimpinan masa depan.
“Sehingga diharapkan pemilih Milenial menyebarluaskan hasil sosialisasi politik yang dilakukan Kominfo untuk generasinya,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar