Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang mendalami lebih lanjut adanya dugaan kebocoran data pengguna Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang beredar di internet. Kominfo pun langsung lakukan pengecekan setelah mendapatkan informasi tentang dugaan kebocoran data itu.
“Setelah mendapatkan berita itu, kami langsung melakukan pengecekan. Jadi, saat ini Kominfo sedang mendalami terkait dugaan kebocoran data itu, dan nanti kami akan sampaikan jika sudah ada hasil atau temuan sementara dari dugaan kebocoran data itu,”papar Juru bicara Kemenkominfo Dedy Permadi saat ditemui wartawan di Jakarta, Jumat (19/8).
“Kami tidak bisa mengira-kira karena itu terkait dengan penelusuran atau investigasi dugaan kebocoran data yang sangat tergantung pada kompleksitas dari kebocoran data itu sendiri. Kami akan usahakan yang terbaik semoga segera setelah ini bisa kami informasikan ke teman-teman (wartawan),” sambungnya.
Dedy juga mengatakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti PLN hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Tentu (melakukan komunikasi), karena ini kasus dugaan kebocoran data pribadi, kita akan koordinasi dengan BSSN dan PLN, dan kita upayakan hari ini berkomunikasi dengan mereka,” jelas Jubir Kominfo.
Diberitakan sebelumnya, pengguna internet di Twitter melaporkan adanya dugaan penjualan lebih dari 17 juta data pelanggan PLN. Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan, menunjukkan laman web breached.to dengan akun bernama “loliyta”, yang mengklaim menjual data pengguna PLN.
(Indonesiatech)
Komentar