PLN bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bergerak cepat melakukan investigasi dan penanganan data pelanggan yang terekspos di internet.
Hal ini dilakukan untuk memastikan perlindungan data pribadi masyarakat setelah sebelumnya dikabarkan adanya dugaan kebocoran 17 juta data pelanggan PLN.
Juru Bicara PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan hingga Sabtu (20/8) pukul 13.00 WIB, sistem data pelanggan aktual PLN aman dan tidak dimasuki oleh pihak luar. Ia mengaku, pengecekan dilakukan pada data center utama PLN melalui sistem dari berbagai perimeter dan semua dalam kondisi aman.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kominfo dan BSSN untuk menemukan sumber data pelanggan yang beredar di internet sekaligus upaya untuk peningkatan pengamanan,” ujar Gregorius.
Meneliti lebih jauh soal beberapa data yang dimunculkan di media sosial, menurut Gregorius, data tersebut merupakan replikasi data pelanggan yang bersifat umum dan tidak spesifik. Data tersebut disinyalir diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan data analitik.
Maka dari itu, data yang muncul di media sosial diperkirakan tidak berdampak besar bagi pelanggan karena bukan data riil transaksi aktual pelanggan, serta tidak ter-update.
Oleh karena itu, Gregorius menjamin jika secara umum, pelayanan kelistrikan kepada pelanggan tidak terganggu. PLN telah dan terus menerapkan keamanan berlapis bersama BSSN untuk tindakan pengamanan yang sangat ketat dengan tujuan memperkuat dan melindungi data-data pelanggan.
“Sesuai ketentuan yang berlaku, kami selaku Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) tentu memproses lebih lanjut hal ini dengan dibantu oleh Kementerian Kominfo dan menindaklanjuti rekomendasi untuk menyelesaikan investigasi dan langkah-langkah perbaikan bersama. Sehingga, data pribadi tetap terlindungi,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar