Hoaks seputar Covid-19 masih saja menyebar di tengah masyarakat lewat media sosial. Hal itu tentunya bisa sangat menyesatkan dan menghambat penanganan pandemi. Kominfo melaporkan telah menangani hoaks seputar Covid-19 untuk menghentikan sebarannya, hingga 15 Agustus 2022 sebanyak 6.002 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.
Hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.291 unggahan dari 5.551 sebaran. Kominfo juga menyebutkan telah menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 573 unggahan dari 608 sebaran hoaks.
Tak hanya itu, Kominfo juga telah menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.
Sedangkan di Instagram, terdapat sebanyak 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 40 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 56 sebaran.
Berdasarkan data Kominfo, sebaran hoaks hingga 15 Agustus 2022 bertambah menjadi 6.322 dengan temuan isu hoaks Covid-19 mencapai 2.223. Dikutip langsung dari situs resmi Kominfo, 6.322 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial, paling banyak diunggah lewat Facebook sebanyak 5.551. Peredaran hoaks seputar Covid-19 terbesar ke dua lewat Twitter sebanyak 608 unggahan.
Sebaran hoaks seputar Covid-19 ke tiga banyak terdapat di TikTok mencapai 56 unggahan, sedangkan sebaran ke empat terdapat di YouTube dengan 55 unggahan dan sebaran ke lima terdapat di Instagram dengan 52 unggahan.
Hoaks seputar Covid-19 yang beredar di media sosial disajikan dengan isu yang beragam, sehigga dapat mengecoh penerima pesan untuk mempercayai informasi bohong tersebut.
(Indonesiatech)
Komentar