Direktur Telekomunikasi, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Aju Widyasari mengatakan bahwa literasi digital sangat penting untuk mencegah masyarakat menjadi korban penipuan digital.
“Tentu ini erat kaitannya dengan literasi digital yang mencakup digital skill, digital safety, digital ethics, dan digital culture. Terdapat sejumlah kanal aduan dan pengecekan nomor dan rekening untuk mencegah penipuan digital,” paparnya Kamis (25/8).
Aju memaparkan, salah satu cara yang bisa dilakukan misalnya menggunakan situs CekRekening.id yang merupakan situs resmi dari Kominfo yang difungsikan sebagai portal untuk mengumpulkan database rekening bank diduga terindikasi tindak pidana.
“Pengumpulan dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin berpartisipasi dan membantu sesama pengguna transaksi elektronik demi menciptakan lingkungan e-commerce yang sehat, aman, dan nyaman,” papar Aju.
Selain CekRekening.id, Kominfo juga memiliki situs AduanNomor.id yang bisa digunakan untuk mengumpulkan database blacklist nomor seluler yang diduga terindikasi melakukan tindak pidana.
Melalui situs tersebut, pengguna bisa memeriksa mulai dari Cek Nomor Seluler, Daftarkan Nomor Seluler, dan Laporkan Nomor Seluler yang diduga terindikasi melakukan tindak pidana.
Head of Public Policy and Government Relations in Indonesian E-Commerce Association (idEA), Rofi Uddarojat ikut membagikan sejumlah kiat untuk mencegah penipuan digital di platform loka pasar (marketplace) atau e-dagang (e-commerce).
“Yang paling penting adalah ketahuilah dimana tempat Anda bertransaksi. Transaksi di marketplace adalah yang paling ideal. Misalnya menemukan sebuah iklan di media sosial, dan sebelum bertransaksi, tanya dulu apakah ada akun di marketplace. Di situ, relasi kuasa kita sebagai konsumen jadi berimbang dengan seller. Sehingga ada akuntabilitas,” paparnya.
Pengguna juga perlu meningkatkan literasi digital terkait perlindungan data pribadi mereka di ruang digital.
“Pemahaman atau literasi digital di masing-masing sektor menjadi penting di sini. Sehingga kita mengetahui risiko dan pencegahan penipuan digital,” pungkas Rofi.
(Indonesiatech)
Komentar