Memberantas hoax dan juga meningkatkan literasi digital di masyarakat adalah tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam kegiatan Seminar Literasi Digital di Auditorium FIK Unipdu Jombang pada Selasa (30/8).
Hal tersebut disampaikan Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan secara virtual dalam acara tersebut.
“Peningkatan literasi digital masyarakat adalah pekerjaan besar, oleh karena itu diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada lagi masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital ini,” paparnya.
Indonesia sendiri memiliki golongan dari usia produktif pada angka 70,72 persen. Bonus demografi itu dipercaya akan menjadi satu kekuatan produktif, jika kelompok ini bisa maksimalkan potensi untuk kemajuan bangsa. Untuk itu, pemerintah Indonesia melalui Kemkominfo mencanangkan program gerakan melek literasi digital dan memanfaatkannya untuk tujuan positif.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa program literasi digital ini merupakan sebuah ikhtiar bersama untuk kemaslahatan. Program ini menargetkan ribuan peserta yang nantinya diharapkan mampu menjadi tonggak awal, bagaimana masyarakat Indonesia bisa lebih melek akan literasi.
“NU sangat terbuka bagi siapapun pihak yang ingin ikut serta dalam gerakan literasi digital kali ini. Ini merupakan ikhtiar, program skala besar yang melibatkan partisipan luas,” ujar KH Yahya Cholil Staquf.
(Indonesiatech)
Komentar