Ramai diberitakan, sebanyak miliaran data pendaftaran kartu SIM diduga bocor dan dijual di forum gelap. Data dikatakan diambil dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor!” ungkap akun @SRifqi di media sosial Twitter, lengkap dengan tangkapan layar akun Bjorka yang menjual data bocoran itu, Kamis (1/9).
“Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo,” cuitnya.
Dalam tangkapan layar itu, Bjorka mengklaim memiliki 1,3 miliar data registrasi kartu SIM dengan kapasitas 87 GB. Ia membanderolnya dengan harga US$50 ribu (Rp743,5 juta). Bjorka menyertakan sampel data sebanyak 2GB.
Sebelumnya, Bjorka juga sempat membocorkan data yang diduga milik 26 juta pelanggan IndiHome.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba menyatakan, dugaan kebocoran data pendaftaran SIM card itu bukan dari Kominfo.
“Engga ada, bukan dari kominfo. Formatnya juga beda. Yang ngecek pak ismail (Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo),” jelasnya saat diwawancara media.
(Indonesiatech)
Komentar