Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya agar para startup Indonesia terus naik kelas dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Salah satu caranya dengan menggelar perhelatan HUB.ID Summit 2022 pada 5-6 September 2022 di Nusa Dua, Bali.
“Kita tidak puas hanya punya seribu startup, punya startup-startup kecil. Kita ingin ke depan Indonesia juga punya startup besar, yang klasifikasinya unicorn atau decacorn. Kita ingin agar startup Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi penguasa, menjadi leader di negeri sendiri,” papar I Nyoman Adhiarna selaku Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo saat Press Conference HUB.ID Summit 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (5/9).
HUB.ID Summit 2022 merupakan ajang mempertemukan pelaku perusahaan rintisan (startup) dengan para pemodal ventura dan mitra bisnis. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian side event Presidensi G20 Indonesia 2022 bidang teknologi.
“HUB.ID Summit 2022 adalah puncak dari rangkaian startup gathering di Jakarta, kemudian berlanjut pada business partner gathering, dan venture engagement di Jepang dan Singapura,” lanjut Direktur Nyoman.
Selain itu, menurut Nyoman forum HUB.ID Summit 2022 ini sekaligus sebagai peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan jumlah startup yang ada. Sebanyak 80 startup digital dan 80 mitra bisnis ikut hadir dalam acara tersebut
Pertemuan puncak para pelaku startup dan ekonomi digital G20 tersebut diikuti oleh startup yang bergerak di lima sektor bisnis, yakni Enterprise and Government Tech, Agritech and Fishery, Healthcare Tech, Social Commerce and SNI Enablers, serta Web 3.0. Sejumlah startup lokal turut serta dalam HUB.ID Summit, antara lain Cakap, Komunal, Nusantics, Sinbad, dan Xurya.
Sebuah data mengungkapkan, Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak. Tercatat, pada 2021, jumlah perusahaan rintisan di Indonesia sebanyak 2.391, di antaranya 14 startup berstatus unicorn dan 2 unicorn.
Pada 2021, dalam bidang investasi startup Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia Tenggara, dengan nilai investasi 42 persen dari seluruh negara-negara kawasan Asia Tenggara.
“Artinya, investasi startup Indonesia terus naik dan berkembang menjadi Rp45,8 triliun di tahun 2021,” jelas Direktur Nyoman Adhiarna.
Nilai investasi pada HUB.ID Summit 2022 ini mencapai sekira USD16,5 juta. Pertumbuhan itu didasarkan pada nilai investasi serta bagaimana startup penerima investasi dapat menjalankan bisnis lebih panjang dan berkembang (sustainable).
(Indonesiatech)
Komentar