Kementerian Kominfokasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) melaksanakan edukasi literasi digital khusus untuk kelompok masyarakat penyandang disabilitas melalui kegiatan Kelas Podcast Disabilitas. Kegiatan ini diselenggarakan secara offline di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Ketintang dan Kampus Lidah Wetan, Kota Surabaya. Kegiatan ini pun diikuti oleh 280 orang peserta yang merupakan penyandang disabilitas netra, rungu, wicara, dan daksa.
Kegiatan idiadakan sebagai salah satu cara penguatan literasi digital bagi penyandang disabilitas demi terciptanya masyarakat Indonesia yang inklusif.
Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa, Dr. Wiwik Sri Utami menyampaikan, podcast dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas agar lebih produktif.
“Saat ini semua serba digital, media sosial sudah menjadi bagian dari kita semua. Podcast merupakan salah satu media baru yang bisa kita manfaatkan untuk lebih produktif dan membuat konten yang bermanfaat,” kata Wiwik, melalui siaran pers, Senin (3/10).
Menambahkan, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unesa, Dr. Sujarwanto menyampaikan harapannya agar makin banyak kolaborasi untuk bergerak bersama mengadakan kegiatan yang ramah disabilitas.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mendukung Indonesia lebih inklusif, melek digital dan makin cakap digital. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan perspektif baru,” paparnya.
Sesi diskusi dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Penyiar dan Trainer Komunitas Sahabat Difabel Semarang, Dodi Susetiadi yang menyampaikan materi dasar public speaking untuk membangkitkan kepercayaan diri para peserta. Ia menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat orang tidak percaya diri yakni pengalaman masa lalu, lingkungan sekitar, dan overthinking dengan memikirkan hal-hal yang belum terjadi.
“Yang namanya percaya diri itu harus dicoba dan dilakukan. Tunjukkan kreasi kita dan kemampuan kita agar sekitar kita tahu bahwa penyandang disabilitas pasti ada kelebihan,” tegasnya.
Rasa percaya diri, bersama dengan pengalaman serta teknik vokal, merupakan modal penting dalam membuat konten podcast.
Senada, Pradipta Nugrahanto selaku CEO Paberik Soeara Rakjat, menjelaskan materi tentang pentingnya latihan teknik suara atau vokal agar kita terbiasa dengan suara kita sendiri dan melenturkan otot muka kita.
“Agar tidak kaku ketika berhadapan dengan mic, kita harus akrab dengan micnya. Bagaimana caranya? Ya dengan pemanasan, latihan huruf vocal pengucapan A,I,U,E,O ataupun dengan tongue twister,” tambahnya.
Ia pun mengatakan bahwa dengan podcast, orang bisa lebih mudah mendengarkan cerita penyandang disabilitas karena bisa diputar di mana saja, kapan saja bahkan bisa didengarkan secara terus menerus.
“Teman-teman netra dan disabilitas sering banget menyimpan kisah ceritanya sendiri, nah kenapa nggak dibagikan? Kenapa nggak dibuatkan episode podcast aja?,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar