Pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini berpeluang untuk digunakan sarana penyebaran berita bohong atau hoax, sehingga masyarakat khususnya kaum milenial harus bijak dalam menggunakan sosial media. Hal itu guna meminimalisir penyebaran berita Hoax dalam rangka terwujud ruang digital yang sehat dan berkeadilan, demikian
“Disinformasi sangat massif diharapkan masyarakat mampu melakukan filterisasi, sehingga tidak mudah terprovokasi oleh beragam informasi,” ujar Kadis Kominfo Kota Denpasar, Alit Adhi Merta kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (03/10).
Alit juga mengimbau masyarakat untuk bisa menangkal dan perangi berita hoax, terutama yang mendiskreditkan kebijakan pemerintah dalam upaya antisipasi ancaman cyber demi tercipta situasi yang aman dan kondusif dalam rangka mendukung dan mensukseskan KTT G20 di Bali.
“Mari kita sama-sama perangi berita hoax dalam rangka menyukseskan pelaksanaan KTT G20 di Provinsi Bali,” tuturnya.
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) akan gelar bulan depan. Dan, Bali akan menjadi salah satu tempat pertemuan tersebut.
G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina. Kemudian Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
(Indonesiatech)
Komentar