Kementerian Komunikasi dan Informartika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menargetkan 7.000 Base Tranceiver Station (BTS) akan terbangun pada 2024. Hal itu merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan penyebaran infrastruktur telekomunikasi, terutama di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
“Tahun 2024, kami targetkan akan terbangun 7.000 BTS termasuk yang di Papua,” kata Direktur Infrastruktur BAKTI Bambang Noegroho dalam Media Gathering BAKTI Kominfo di Lombok, Rabu (5/10/2022).
Dia mengungkapkan, sebanyak 4.321 BTS sudah on air hingga September 2022. Secara keseluruhan, BAKTI menargetkan membangun sebanyak 9.113 BTS.
Percepatan pembangunan BTS di daerah 3T sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi area yang belum terjangkau sinyal atau blankspot.
Noegroho menjelaskan, Kominfo saat ini sedang menggodok rencana pembangunan BTS tersebut bersama Kementerian Keuangan mengenai anggaran yang dibutuhkan.
“Kami terus berkomunikasi dengan Kemenkeu agar mendapat anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi target yang sudah disusun tersebut,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya kerap menemui berbagai tantangan dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi, terutama di wilayah 3T. Beberapa tantangan tersebut, di antaranya faktor geografis alam, logistik, transportasi, dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM). Pandemi Covid-19 juga menjadi menghambat proses pembangunan BTS di daerah-dareah. Itu karena terbatasnya mobilitas orang dan barang yang berdampak pada pasokan material untuk pembangunan BTS.
(Indonesiatech)
Komentar