Migrasi dari TV analog ke TV digital dinilai bisa menciptakan 232 ribu lapangan kerja baru. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan, saat ini migrasi dari TV analog ke TV digital sudah berlangsung di 18 wilayah yang mencakup 40 kabupaten/kota. Tersisa 94 wilayah yang belum menggelar Analog Switch-Off (ASO).
Ada pun menurut Kominfo, manfaat migrasi ke TV digital yakni siaran televisi digital lebih bersih dan banyak pilihan program siaran. Hal ini karena pemanfaatan kanal frekuensi yang lebih efisien melalui infrastruktur multiplexing.
Selain itu, Kominfo menyebutkan, dengan dilakukannya ASO, bisa menambahkan 181 ribu kegiatan usaha baru, menciptakan 232 ribu lapangan kerja baru, juga meningkatkan penerimaan negara dalam bentuk pajak dan penerimaan negara bukan pajak Rp 77 triliun.
Tak hanya itu, ASO juga berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Rp 443,8 triliun. Dan dampak lainnya ke sektor ekonomi dan sosial, baik pendidikan, kesehatan, maupun UMKM.
“Namun, Indonesia dan sejumlah negara bertransformasi ke digital secara besar-besaran, maka efek berganda atau multiplayer effect dari digitalisasi penyiaran akan jauh lebih besar dibandingkan studi BCG,” jelas Ismail.
“Kami akan melakukan analisis dan studi lanjutan atas multiplayer effect dari digitalisasi penyiaran Indonesia yang diyakini manfaatnya akan lebih besar,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar