Pengembangan dan penerapan komputasi awan atau cloud computing berkaitan erat dengan keamanan siber. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan, Pemerintah tengah melakukan tiga langkah untuk memperkuat adopsi cloud computing di Indonesia.
“Survei Thales di tahun 2021, menunjukkan 80% responden yang terdiri dari usaha kecil dan menengah, serta perusahaan besar di Indonesia menggunakan cloud computing di berbagai bentuk,” ungkap Menkominfo Johnny G. Plate dalam dalam acara Tech Conference 2022 yang berlangsung dari Studio CNBC TV, Jakarta Selatan, Rabu (12/10).
“Diproyeksikan USD10,7 Miliar secara kumulatif di tahun 2021 hingga tahun 2025,” lanjutnya.
Secara makro, adopsi cloud computing dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Mengutip hasil survei Thalles (2022) hanya 19% responden di Asia Pasifik yang saat ini menyimpan sebagian besar data sensitifnya ke dalam cloud eksternal.
“Hal itu tidak terlepas dari masih besarnya ancaman keamanan data di cloud, di mana 50% responden dari perusahaan di Asia Pasifik, melaporkan pernah mengalami pembobolan data atau data breach,” jelas Menkominfo.
Johnny Plate menyatakan, pihaknya terus mendorong pengembangan cloud computing Indonesia melalui pengembangan infrastruktur digital hulu (downstream ICT Infrastructure), pengembangan sumberdaya manusia digital dan kerja sama dalam forum internasional.
“Kita akan membangun pusat data nasional atau government cloud di empat lokasi secara bertahap, pertama di Jabodetabek, yang mudah-mudahan akan segera kita lakukan peletakan batu pertamanya. Kedua, di Batam. Ketiga di Ibu Kota Negara Nusantara/Ibu Kota Negara baru dan yang keempat di Labuan Bajo,” papar Johnny.
Untuk infrastruktur broadband, Kominfo terus mendorong pengembangan jaringan 4G. Saat ini, sudah empat operator di Indonesia yang melakukan 5G experience dan telah diberikan lisensi yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata dan Smartfren.
“Saat ini konektivitas 5G sudah menjangkau hingga 49 kota dan kabupaten di Indonesia, namun 4G network tetap menjadi backbone telekomunikasi Indonesia saat ini,” jelas Menkominfo..
Kominfo juga mendorong peningkatan kemampuan talenta digital nasional untuk peningkatan meningkatkan pemanfaatan cloud computing. Lewat Program Digital Talent Scholarship disiapkan pelatihan digital intermediate skill berupa pelatihan teknis dengan cloud foundation, cloud architecture, dan big data associate.
“Penciptaan dan membangun talenta digital ini menjadi sangat penting bagi Indonesia,” tambah Menkominfo.
Adapun dalam kerja sama internasional, Kementerian Kominfo dalam Digital Economy Working Group G20 mendorong kesepahaman terhadap praktik pemanfaatan data serta memperkenalkan data free-flow with trust dan cross-border data flow.
“Prinsip-prinsip dasarnya adalah fairness, lawfulness, dan transparency. Ketiga prinsip ini diperkenalkan oleh Indonesia dan diakui oleh para Menteri Ekonomi Digital Anggota G20,”kata Menkominfo.
Sebelumnya pada tanggal 27 September 2022, Menteri Johnny hadir dalam forum International Telecommunication Union (ITU) Plenipotentiary Conference 2022. Lewat langkah kebijakan dan pengembangan inovasi itu, Menkominfo mengharapkan ada peningkatan utilisasi teknologi cloud.
“Oleh karena itu, pengembangan-pengembangan cloud di Indonesia menjadi esensial untuk kita lakukan,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar