Sebagai abdi negara, Aparatur Sipil Negara (ASN) memegang peranan penting dalam mempersiapkan dan mengawal pesta demokrasi di ruang digital.
“Selain pembekalan empat pilar literasi digital seperti digital skill, ethic, safety dan culture pada kegiatan ini juga mengawal pembekalan bahwa ASN harus netral. Itu penting sekali. Sebentar lagi kita menghadapi tahun politik dimana kita harus tetap bisa mengawal agar pesta demokrasi berjalan dengan baik. ASN ini jadi kunci agar kehidupan bernegara kita tetap terjaga,” papar Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam wawancara langsung Senin (24/10).
Untuk itu, Direktorat Pemberdayaan Informatika menyelenggarakan program literasi digital sektor pemerintahan berkolaborasi dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ada pun tujuan diselenggarakannya Literasi Digital Sektor Pemerintahan pada Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Widyaiswara PPSDM Regional Kementerian Dalam Negeri yaitu untuk meningkatkan pengetahuan JFT Widyaiswara Kementerian Dalam Negeri di bidang teknologi infomasi komunikasi (TIK) dalam menunjang tugas dan fungsinya sebagai ASN.
Selain itu, nantinya para trainer dari JFT Widyaiswara Kemendagri yang mengikuti kegiatan ini diharapkan akan membantu tugas Kementerian Kominfo melakukan literasi digital kepada para ASN di sektornya masing-masing.
Bonifasius menyampaikan, materi-materi pembekalan literasi digital sektor pemerintahan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan manfaat untuk para Widyaswara dalam mengemban tugasnya masing-masing.
“Di sini sekaligus para narasumber agar memberikan masukan-masukan bagaimana kita menjaga konten-konten di ruang digital agar berisi hal-hal yang positif, menetralisir bila mana ada hal-hal yang bersifat polarisasi,” paparnya.
Menurut Boni, kolaborasi literasi digital sektor pemerintahan yang pertama kali ini merupakan kerjasama yang luar biasa antara Kementerian Kominfo dan Kementerian Dalam Negeri.
“Jadi memang Kementerian Dalam Negeri menjadi best practice kami. Kami menjalin kerjasama yang luar biasa. Dengan lembaga TNI dan Polri juga sudah dilakukan pertemuan antar pimpinan panglima dan Kominfo. Kepolisian sudah dilakukan prototyping di beberapa Polda,” terangnya.
Boni juga menyampaikan, Kemendagri merupakan tulang punggung dari kekuatan negara khususnya ASN. Sehingga mengawal ruang digital jelang pemilu juga menjadi hal penting untuk dapat diterapkan para ASN.
Senada, Kepala BPSDM Kemendagri, Sugeng Hariyono mengungkapkan kegiatan pelatihan ini merupakan kolaborasi yang strategis untuk dapat meliterasi masyarakat, bagaimana menggunakan konten dan memahami keamanan dalam ruang digital.
“Tahun ini sudah hangat, mesin politik digerakkan. Dunia maya sudah dibanjiri konten-konten di sosial media. Bukan hanya dapat mengakses konten, tapi harus memahami pada aspek keamanan. Juga tidak kalah penting pilar budaya dan etika,” katanya.
Menurutnya, empat pilar literasi digital menjadi dasar dalam bermedia digital, mengingat berbagai konten menjelang pemilu sudah menjadi menu sehari-hari warga bangsa Indonesia. Oleh karena itu ia berharap para trainer Widyaswara dapat menjadi bagian untuk meliterasi masyarakat.
“Pada 2024, dalam setahun kita akan melaksanakan pemilu serentak. Oleh karena itu forum ini menjadi sangat strategis untuk para mentor dan fasilitator dapat meliterasi masyarakat untuk memahami empat pilar literasi digital,” ungkapnya.
(Indonesiatech)
Komentar