Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya membangun menara BTS 4G untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif hingga ke daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T). Meski begitu, masih ada keluhan di tengah masyarakat bahwa layanan internet di suatu wilayah tertentu justru melemah setelah kehadiran base transceiver station (BTS) BAKTI.
Terkait keluhan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan bahwa problem itu dapat diatasi oleh operator seluler.
“Kalau ditemui keluhan di masyarakat, tadinya sinyal kuat, tetapi begitu BTS BAKTI dipasang, kenapa menjadi lemah. Yang bisa mengatasi itu adalah operator seluler melalui [curring] frekuensi. Karena yang punya spektrum adalah operator seluler,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate kepada Bisnis, Kamis (27/10).
Menurutnya, BAKTI bisa melaporkan kondisi tersebut kepada operator. Atau bisa juga Menkominfo meminta langsung kepada direksi operator seluler untuk menambah bandwidth.
“Kalau kurang juga [setelah BAKTI melapor ke operator] adalah menteri meminta kepada dirut operator untuk menambah bandwidth. Karena ini semua komersial,” tegasnya.
Bandwidth internet merupakan jumlah konsumsi transfer data yang dihitung di dalam satuan waktu bit per second atau bps.
Sebelumnya, Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latief mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan BTS 4G bisa rampung pada akhir tahun ini sehingga seluruh wilayah tanpa sinyal atau blank spot terlayani jaringan telekomunikasi. Menurut Anang, BAKTI telah berkomitmen dan tidak pernah berhenti membangun menara BTS 4G untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif hingga ke wilayah 3T.
“Kami akan kebut pembangunan infrastruktur ini di wilayah 3T,” tuturnya.
Menurut Anang, total telah ada 7.295 BTS 4G di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak 4.300 BTS 4G sudah mulai beroperasi, sedangkan 2.600 BTS 4G masih dikebut pengerjaannya agar bisa melayani seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami akan kejar agar bisa segera dioperasikan baik tahun ini maupun tahun depan,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar