Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) merupakan lembaga yang lahir setelah reformasi di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate berharap, kiprah lembaga tinggi negara yang didirikan tanggal 1 Oktober 2004 itu makin kuat menjadi katalisator aspirasi daerah untuk kemajuan bangsa.
“Selamat ulang tahun ke-18 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. DPD RI, satu lembaga negara anak kandung Reformasi Indonesia yang telah 18 tahun melaksanakan tugas dan karyanya bagi kemajuan negeri kita di era reformasi,” tutur Menkominfo Johnny G. Plate saat menghadiri Pameran Filateli dan Penandatanganan Sampul Hari Pertama dalam rangkaian Peringatan HUT ke-18 DPD RI di Gedung Nusantara III, Komplek MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (01/11).
Menkominfo pun mengungkap sejarah pelantikan Ketua DPD RI Ir. Ginandjar Kartasasmita pada 1 Oktober 2004. Sejak itu peran dan fungsi DPD RI bagi kemajuan negeri mulai dituliskan.
“DPD RI senantiasa menjadi jembatan dan katalisator perjuangan aspirasi rakyat secara khusus aspirasi daerah masing-masing kita secara nasional. Guna memastikan bahwa kebijakan dan program-program negara, baik yang dilaksanakan oleh Presiden dalam hal ini bersama kabinetnya maupun lembaga negara lainnya, termasuk lembaga Kuasi negara melaksanakan fungsi dan tugasnya demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat hingga ke seluruh pelosok tanah air,” ungkap Menkominfo.
Johnny Plate mengatakan, peran dan tanggung jawab menjembatani kebutuhan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi juga telah dijalankan lembaga yang dipimpinnya untuk mengatasi kesenjangan digital nasional.
“Supaya semuanya mendapat manfaat yang sama untuk memastikan inklusivitas ruang digital nasional kita. Tugas yang penuh tantangan karena melaksanakan pembangunan infrastruktur digital hulu di wilayah yang selama ini tidak dilaksanakan oleh penyelenggara infrastruktur telekomunikasi, termasuk operator seluler dan penyelenggara jaringan-jaringan backbone fiber optik lainnya,” ujar Menkominfo Johnny Plate.
Terakhir ia menjelaskan, tantangan yang dihadapi selama pembangunan infrastruktur TIK antara lain tantangan adminsitratif, geografis, kultural hingga teknis di lapangan.
“Menyeberangi dan mendaki gunung, selat, laut hingga tantangan Kamtibmas. Untuk memastikan semua mengambil bagian di dalamnya. Juga untuk menerjemahkan secara konkret kesepakatan bersama di tingkat internasional melalui International Telecommunication Union yakni inklusivitas digital to breach the digital divide,” tutupnya.
(Indonesiatech)
Komentar