Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi menjelaskan, infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dia memerinci, perluasan jaringan infrastruktur telekomunikasi dan layanan internet itu terjadi di Kabupaten Flores Timur yang meliputi area daratan Flores dan juga di area kepulauan, terutama Adonara dan Solor.
“Kebutuhan akan layanan telekomunikasi itu sangat besar karena telekomunikasi mendekatkan akses, memberikan pengetahuan kepada seluruh warga untuk memanfaatkan informasi sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keluarga maupun kelompok serta daerah,” ungkap Doris, Senin (7/11).
Menurutnya, upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mendorong percepatan dan perluasan jaringan telekomunikasi di daerah patut diapresiasi. Terutama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo juga terus menambah jaringan di daerah Flores Timur yang juga masuk daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
Bupati Flores Timur mengatakan, pengembangan menara base transceiver station (BTS) juga terus dilakukan oleh perusahaan penyedia layanan tower dan Bakti. Di sisi lain, Bakti terus memperluas jangkauan dengan menyediakan very small aperture terminal atau VSAT untuk memberikan layanan internet berbasis satelit.
“Layanan yang ada di Flores Timur mendapat perhatian yang sangat baik. Apalagi ada upaya dari Kominfo melalui Bakti,” jelas Doris.
Meski begitu, Doris melaporkan, masih terdapat sejumlah titik atau area yang tanpa sinyal dan layanan internet atau blankspot. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah pusat dan juga pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan cakupan layanan.
“Kami juga sedang mengusulkan beberapa tower BTS yang sampai saat ini masih diproses dan kami belum mendapat kepastian alokasinya, tapi pada umumnya Bakti telah melakukan pendirian tower yang sangat baik sehingga seluruh masyarakat Flores Timur sangat mendukung,” tutup Doris.
(Indonesiatech)
Komentar