Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Per 8 November 2022 sore, setelah pendaftaran media yang ditutup sejak 15 Oktober lalu, tercatat sebanyak 2.133 jurnalis dari media-media yang terakreditasi dalam dan luar negeri akan meliput event puncak Presidensi G20 Indonesia itu.
Jumlah tersebut terbagi atas 2.051 jurnalis yang hadir secara lansgung dan 82 jurnalis yang meliput secara virtual. Antusiasme ribuan jurnalis itu tidak lepas dari sejarah untuk pertama kalinya, Indonesia memegang Presidensi G20 yang berlangsung selama satu tahun, dimulai dari 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022.
Demikian disampaikan Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) saat menjelaskan penatalaksanaan peliputan selama di KTT G20 dalam jumpa pers #G20updates secara daring, Rabu (9/11).
Ia menambahkan, banyaknya jurnalis dan media yang meliput tentu membutuhkan fasilitas penunjang yang mumpuni. Karena menurutnya, salah satu unsur yang mengambil peran aktif dalam mendukungan kesuksesan acara adalah media.
Untuk itu, sejumlah fasilitas diberikan kepada para awak media, baik lokal maupun asing. Sehingga, dimungkinkan bagi para awak media untuk memperoleh informasi dari setiap momentum penting dalam pelaksanaan ajang berkelas internasional itu.
“Media yang dapat mengakses media center adalah media yang telah mendaftarkan nama dalam registrasi media dan telah mendapatkan ID badges media. Ini adalah tanda pengenal utama masuk media center,” pungkas Usman.
(Indonesiatech)
Komentar